Jumat 25 Jan 2019 16:17 WIB

Penumpang Trans Patriot Stagnan

Bahkan, sejak tarif ditetapkan jumlah penumpang sempat menurun.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Esthi Maharani
Petugas turun dari angkutan umum TransPatriot   jurusan  Terminal Bekasi - Harapan Indah di Terminal Bekasi, Jawa Barat, Senin (26/11).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Petugas turun dari angkutan umum TransPatriot jurusan Terminal Bekasi - Harapan Indah di Terminal Bekasi, Jawa Barat, Senin (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Genap dua bulan beroperasi, penumpang Bus Trans Patriot Kota Bekasi belum menunjukkan pertumbuhan signifikan. Animo masyarakat belum sesuai ekspektasi pengelola. Bahkan, sejak tarif ditetapkan jumlah penumpang sempat menurun.

Kepala Divisi Trans Patriot Perusahaan Daerah Mitra Patriot (PDMP), Nirwan Fauzi, menjelaskan, rata-rata jumlah penumpang yang diangkut per hari masih separuh dari harapan. Saat ini, jumlah penumpang masih sekitar 15 orang per bus dalam satu kali perjalanan. Angka itu sedikit meningkat dari awal Januari yang hanya sekitar 10 orang.

Namun, dibandingkan bulan Desember 2018 jauh menurun. Pada bulan pertama oprasional, Trans Patriot mampu mengangkut 20-30 orang per bus untuk sekali perjalanan. “Ada penurunan penumpang pasca pemberlakuan tarif.  Meski mulai meningkat lagi tapi secara umum jumlahnya masih sama,” kata Nirwan kepada Republika, Jumat (25/1).

(Baca: Dishub Bekasi Tetapkan Tarif Trans Patriot Rp 4 Ribu)

Ia tak menampik, pemberlakuan tarif sebesar Rp 4 ribu per penumpang sejak awal Januari 2019 memberi dampak. Padahal, berdasarkan kajian bersama, jumlah itu cukup terjangkau bagi masyarakat Kota Bekasi. Setelah ditelusuri, peningkatan penumpang di bulan pertama karena masih digratiskan dan banyak masyarakat yang hanya sekadar ingin mencoba.

PDMP juga masih menemukan sejumlah tantangan untuk meningkatkan animo masyarakat. Hal itu dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya pilihan transportasi umum di Kota Bekasi yang beragam. Di satu sisi, headway atau jarak waktu tiba antar bus masih cukup lama. Untuk diketahui, headway Bus Trans Patriot paling cepat 15 menit.

“Kita terus lakukan sosialisasi. Selain harus menata headway agar lebih cepat. Untuk headway, kendalanya memang kemacetan karena kita tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Nirwan.

Melihat jumlah penumpang yang masih minim, mau tak mau, Pemkot Bekasi masih harus merogoh anggaran lebih besar untuk menyuntik subsidi tarif. Sebab, biaya operasional enam kali perjalanan sehari untuk sembilan armada mencapai Rp 18,9 juta. Sementara, rata-rata total pendapatan Bus Trans Patriot hanya sekitar Rp 3,3 juta per hari.

Nirwan menyebut, salah satu solusi untuk bisa mempercepat headway dan jumlah penumpang lewat penambahan armada bus. Sebelumnya, Pemerintah Kota Bekasi telah mendapatkan hibah bus dari Kementerian Perhubungan sebanyak 21 unit. Rencananya, 20 unit akan digunakan untik Trans Patriot dan satu unit untuk Bus Sekolah. Namun, hingga saat ini bus tersebut masih dalam proses administrasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement