Jumat 25 Jan 2019 16:39 WIB

Mentan Amran Dinobatkan Jadi Bapak Santri Nasional

Pemerintah lewat Kementan berani membuka akses bantuan kepada santri

Red: EH Ismail
Menteri Pertanian dinobatkan sebagai Bapak Santri Nasional saat meluncurkan gerakan Santri Tani Milenial di Lapangan Pasar Munding, Desa Kamulyaan, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (26/1).
Menteri Pertanian dinobatkan sebagai Bapak Santri Nasional saat meluncurkan gerakan Santri Tani Milenial di Lapangan Pasar Munding, Desa Kamulyaan, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (26/1).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Menteri Pertanian dinobatkan sebagai Bapak Santri Nasional saat meluncurkan gerakan Santri Tani Milenial. Hal tersebut dinyatakan Wakil Hubernur Jawa Barat Uu Razhanul Ulum dalam sambutannya Milenial di hadapan 15 ribu santri yang mewakili pondok pesantren se-Indonesia di Lapangan Pasar Munding, Desa Kamulyaan, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (26/1).

Uu menjelaskan alasan penobatan karena selama ini pesantren sulit mengakses anggaran pemerintah karena tidak masuk dalam nomenklatur APBN dan APBD.

"Alhamdulillah kita sudah tidak yatim piatu lagi. Jika selama ini santri sulit mengakses bantuan, kini pemerintah lewat Kementerian Pertanian berani membuka akses itu. Kita nobatkan Pak Menteri Pertanian Andi Amran Sulaimai sebagai Bapak Santri Nasional," kata Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Razhanul Ulum dalam sambutannya.

Uu yang juga merupakan Panglima Santri Jawa Barat itu juga lebih jauh mengapresiasi Amran yang berani membuat aturan yang berpihak pada santri. Dengan kebijakan Mentan ini, akses pesantren untuk mendapatkan bantuan dan pelatihan dari pertanian bisa lebih mudah. Salah satu langkah kongkrit adalah alokasi satu juta ayam untuk diternakkan oleh pesantren-pesantren se-Indonesia.

Menurutnya, pesantren dan pertanian adalah saling melengkapi, baik secara nilai maupun kultur yang selama ini dibangun. "Sesuai kata Pak Menteri, pesantren biasanya ada di pedesaan, dan ekonomi perdesaan ditopang oleh pertanian," jelas Uu.

Bagi Amran, pesantren memang sudah merupakan bagian dari hidupnya, terutama sejak 10 tahun lalu, ketika ia melepas anak tertuanya, Andi Amar Ma'ruf masuk di Pondok Pesantren. Hingga saat ini, bahkan Amran masih merelakan anaknya itu mengajar di Pondok Pesantren, meski pilihan menjadi pengusaha atau berkarir di pemerintahan seperti dirinya menjadi pilihan lebih mudah.

"Kita dorong para santri sebagai pemimpin dan pengusaha sukses masa depan Indonesia. Karena santri memiliki akhlak, moral dan integritas yang baik, perlu didorong untuk memiliki pengetahuan dan skill yang baik juga," kata Amran.

Lebih lanjut, Amran tidak menyiakan kesempatan berbicara dihadapan 15 ribu santri dari berbagai pondok pesantren di mulai Aceh hingga Papua itu dengan berdialog memberikan bantuan langsung, baik bibit tanaman, maupun ternak dan alat mesin pertanian (alsintan). "Titip salam hormat kami untuk pak kyai masing-masing. Kalian bisa langsung bawa bantuan untuk pesantren," tukas Amran saat memberikan bantuan kepada sejumlah perwakilan santri yang hadir.

Pada acara tersebut, bantuan untuk pesantren di berikan baik benih unggul tanaman pangan dan hortikultura, serta 102 ekor sapi, 500 ekor kambing/domba, 10.000 ekor ayam dan 10 hand tracktor. Jumlah tersebut akan bertambah sesuai dengan kebutuhan pesantren, bahkan secara nasional sudah diputuskan alokasi bibit ayam sebanyak 1 juta ekor.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement