REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta membuat surat edaran kepada seluruh Puskesmas dan RT serta RW yang ada di Kota Yogyakarta untuk melakukan gerakan membersihkan lingkungan. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi meluasnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terus meningkat diawal tahun 2019 ini.
"Sudah kami buatkan surat edaran ke Puskesmas untuk mengingatkan (warga melakukan gerakan membersihkan lingkungan)," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Yudiria Amelia kepada Republika.co.id, Jumat (25/01).
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengatakan dalam surat eradan tersebut diharapkan semua wilayah yang ada di Kota Yogyakarta melakukan gerakan dengan tidak membiarkan genangan air di lingkungannya. Sehingga, nyamuk penyebab DBD tidak dapat berkembang biak.
"Potensi-potensi yang memungkinkan ada genangan ini supaya dapat dikurangi. Dan ini sedang kita buat surat edarannya dan semoga nanti bisa masyarakat menindaklanjuti," kata Heroe kepada Republika di Balai Kota Yogyakarta, Jumat (25/01).
Sejak awal 2019 ini sudah ada belasan kasus DBD yang ditemukan di Kota Yogyakarta. Data per 25 Januari ini sudah ada 16 kasus DBD.
Data ini naik dari sebelumnya untuk Kota Yogyakarta yang baru mencapai delapan kasus pada Rabu 23 Januari kemarin. Sehingga, masih ada kemungkinan kasus DBD ini akan terus meningkat, terlebih dengan masuknya puncak musim hujan di Januari dan Februari ini.
Walaupun begitu, Heroe pun mengaku jumlah ini masih rendah jika dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun sebelumnya. Walaupun jumlah kasusnya terus bertambah diawal tahun ini.
Ia mengimbau agar masyarakat tetap waspada dengan kasus ini. Masyarakat diharapkan terus menjaga kebersihan diri, khususnya lingkungan agar nyamuk penyebab DBD ini tidak semakin berkembang biak.