REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat mengeluarkan sanksi atas dua milisi tempur asing yang memiliki hubungan dengan Iran dan satu perusahaan penerbangan sipil Iran yang dituduh membawa senjata ke Suriah.
Departemen Keuangan menjatuhkan sanksi atas dua milisi Divisi Fatemiyoun, yang terdiri atas warga negara Afghanistan, dan Brigade Zaynabiyoun, yang terdiri atas warga negara Pakistan.
AS menyatakan milisi tersebut bermarkas di Suriah dan dipimpin Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), dan kebanyakan terdiri atas migran dan pengungsi Afghanistan serta Pakistan yang menetap di Iran.
Kelompok itu dijatuhkan sanksi sebab mereka memberikan dukungan material buat IRGC, kata Departemen Keuangan AS.
"Tindakan Departemen Keuangan membidik milisi dukungan Iran dan anak-asuh asing lain adalah bagian dari tindakan tekanan yang kami lancarkan untuk menutup jaringan gelap yang dimanfaatkan rejim untuk mengekspor terorisme dan kerusuhan di seluruh dunia," kata Menteri Keuangan, Steven Mnuchin, dalam satu pernyataan, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu, Jumat (25/1)
Departemen Keuangan AS juga membidik Perusahaan Penerbangan Iran Qeshm Fars Air karena dimiliki atau dikuasai oleh Perusahaan Penerbangan Iran Mahan Air, yang sudah dikenakan sanksi AS.
AS mengatakan Qeshm Fars Air dituduh mendukung anak asuh IRGC dengan mengirim senjata dan personel buat Suriah.
Flight Travel LLC, yang berpusat di Armenia, juga dikenakan sanksi karena bekerja di bawah Mahan Air untuk menyediakan layanan pemasaran dan keuangan buat perusahaan penerbangan Iran itu.
Babak baru sanksi AS tersebut dikeluarkan setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyelesaikan kunjungan Timur Tengahnya, tempat ia menekankan Washington akan terus mempertahankan tekanan atas Teheran sekalipun AS menarik tentara dari Suriah.