REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM – Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) bekerja sama dengan Pos Dai mengadakan kegiatan "Pelatihan Quranic Trauma Healing." Pelatihan yang dilaksanakan di di Pesantren Berkah Ibu, Desa Labulia, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah ini dijadwalkan berlangsung 25-27 Januari 2019.
“Pelatihan ini sifatnya strategis dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk dapat melihat kenyataan yang ada dengan cara pandang yang positif. Sehingga, musibah yang ada memberikan benefit nyata bagi mereka bahwa rasa syukur dan sabar sangat penting untuk bisa menghadapi takdir baik maupun takdir yang kita tidak suka di dalam kehidupan ini,” terang Kepala Divisi Program dan Pemberdayaan BMH Perwakilan Nusa Tenggara Barat, Abdul Kholiq, melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (26/1).
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Lombok diterjang gempa. Sampai saat ini, masyarakat korban gempa Lombok masih membutuhkan bantuan. Salah satunya adalah trauma healing.
Ia menambahkan, dalam rangka mewujudkan program tersebut, maka dibutuhkan tenaga yang bisa mengangkat moral para korban dari sisi religiusitas, yakni para dai, yang harus mampu mengedukasi umat lebih cerdas.
“Untuk itu, dalam pelatihan ini kami tampilkan para dai senior yang berpengalaman. Salah satunya adalah KH Ahmad Syaivudin Nawawi Lc yang sejak musibah gempa melanda langsung berbaur membantu masyarakat,” imbuh Kholiq.
Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh BMH terhadap warga korban gempa Lombok adalah trauma healing.
Dalam pelatihan ini para peserta yang umumnya para dai dan calon dai akan dilatih bagaimana mendekatkan masyarakat dengan Alquran. “Kalau kita yakin Alquran adalah obat, petunjuk, maka sesungguhnya Alquran juga pasti bisa mengatasi kondisi trauma para korban bencana. Dan, ini yang kita upayakan, sehingga masyarakat bisa tegar dan kuat menghadapi kehidupan ini,” terang Direktur Pos Dai Pusat, Ahmad Suhail.
Selanjutnya, para alumni pelatihan ini nantinya akan bersinergi dengan BMH di lapangan untuk menjalankan amanah dakwah. Amanah dakwah itu juga meliputi bagaimana mengangkat moral dan optimisme warga yang terdampak gempa bumi, sehingga masyarakat bisa semakin dekat dengan Alquran dan optimis dalam menatap masa depan.