REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani melakukan audensi dengan Wakil Khusus PBB untuk Penanggulangan Risiko Bencana (UNISDR), Mami Mizutori, pada Jumat (25/1) lalu. Dalam pertemuan tersebut Puan mengusulkan payung kerja sama formal antara Pemerintah Indonesia dengan UNISDR.
Dalam pertemuannya dengan Mizutori, Puan mengharapkan kerja sama yang kuat antara Indonesia dengan UNISDR. Dengan tujuan untuk memperkuat kerja sama tersebut, Puan mengusulkan sebuah payung kerja sama yang formal antara Pemerintah Indonesia dan UNISDR.
"Agar kita dapat memperkuat kolaborasi dan koordinasi di antara kementerian dan lembaga terkait di Indonesia dengan UNISDR,” ujarnya seperti dalam siaran pers.
Kepada Mizutori, Menko Puan juga menegaskan Indonesia berkomitmen untuk merealisasikan target-target yang terdapat di dalam Sendai Framework. Ada tujuh target global yang tertuang dalam Sendai Framework, termasuk di antaranya soal kesehatan.
"Kita perlu mengurangi gangguan layanan dasar, termasuk layanan dan fasilitas kesehatan, selama dan setelah bencana,” ujarnya.
Puan juga mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Hasan Kleib selaku Wakil Tetap RI di Jenewa, Swiss. Pada Sabtu (26/1) pagi, Puan yang didampingi Menteri Kesehatan Nila F.Moeloek mengikuti Sidang Executive Board (EB) WHO ke-144 di Markas Besar WHO.
EB berisi Dewan Eksekutif WHO yang beranggotakan individu pakar kesehatan mewakili 34 negara anggota WHO. Indonesia merupakan anggota EB yang diwakilkan oleh Menkes Nila F Moeloek.