REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- SMP Cendekia Baznas menyelenggarakan tes akademik kepada calon siswa tahun pelajaran 2019-2020, Sabtu (26/1). Penyelenggaraan tes tersebut secara serentak dilakukan di 24 lokasi tes yang tersebar dari 19 Provinsi di Indonesia.
Ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru SMP Cendekia Baznas, Aiman, mengatakan, pelaksanaan tes ini dapat terselenggara dengan adanya kerja sama antara Baznas Pusat, provinsi dan wilayah. Aiman mengatakan, tes akademik ini merupakan satu dari empat tahapan tes yang berlangsung sejak November 2018 hingga April 2019.
Keempat tahapan tes yang harus dilewati calon peserta didik baru SMP Cendekia Baznas yakni dimulai dengan tes administratif, tes akdemik, tes survei faktual, dan tes psikotes serta baca tulis Alquran. Pendaftaran SMP Cendekia Baznas ini diikuti sebanyak 300 calon siswa yang terdaftar dari 19 Provinsi di Indonesia.
Namun, saat ini terdapat 273 peserta yang mengikuti tahapan tes akademik. Aiman menyampaikan, SMP Cendekia Baznas pada tahun angkatan ini menerima kuota 64 orang, yang terdiri atas 32 putra dan 32 putri.
“Tes akademik tahun ini, mengalami perubahan format. Ada penambahan mata pelajaran yang diujikan yakni IPA, Matematika, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Agama Islam,” ujar Kepala Sekola SMP Cemdekia Baznas, Eko Wawan.
Sebagian siswa yang telah mengikuti tes akademis itu mengaku ada mata pelajaran tertentu yang gampang dan susah. Seorang peserta yang melaksanakan tes akademik di Provinsi Jakarta, Fayakun Rahmatussabil, mengaku, merasa gampang ketika mengerjakan soal IPA. Namun dia merasa susah ketika mengerjakan soal mata pelajaran agama. “Soalnya kita dari sekolah SD umum bukan madrasah jadi agak kesulitan,” ungkapnya.
Rahmatussabil yang lulusan dari SD Juara Jakarta Selatan tersebut mengaku perlu persiapan untuk mengikuti tes akademik ini. Dia menyiapkan waktu latihan selama satu jam per harinya untuk setiap mata pelajaran yang akan di tes.
Berbeda dengan Rahmatussabil, peserta tes akademis lainnya, Aliyah Wapdah Maula, mengaku, merasa susah saat mengerjakan mata pelajaran Matematika dan gampang saat mengerjakan bahasa Indonesia. Dia pun berharap, agar dia bisa melewati semua tes yang diselenggarakan dan berhasil lulus sebagai siswa di SMP Cendekia Baznas.
Aiman menyampaikan, siswa yang dinyatakan lulus akan dibiayai oleh Baznas untuk sekolah di SMP Cendekia Baznas. Sekolah ini berlokasi di Ahbabullah Center, Kampung Cirangkong, Desa Cemplang, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Sekolah yang berasrama tersebut didirikan dengan wakaf tanah dari Yayasan Siiti Hajar Sudjai dan seluruh gedung wakaf dari Qatar Charity Indonesia. Di sekolah tersebut, siswa akan dididik oleh 37 tenaga pengajar dengan menerapkan konsentrasi program wirausaha. “Jadi kami akan concent pada wirausaha. Dalam tiga tahun, anak-anak akan mendapatkan materi akademis itu pemadatan selama dua tahun pertama. Dan tahun ketiganya kita akan bekali dengan wirausaha,” kata Aiman.