Sabtu 26 Jan 2019 23:35 WIB

Bendigo Jadi Kota Paling Beragam di Dunia

Bendigo adalah kota di Negara Bagian Victoria, Australia.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Andri Saubani
Aksi damai kelompok yang mengusung keberagaman di Bendigo.
Foto: ABC Open/Shane Care
Aksi damai kelompok yang mengusung keberagaman di Bendigo.

REPUBLIKA.CO.ID, BENDIGO -- Pemerintah Australia memberikan kewarganegaraan Australia pada 16.212 imigran yang berasal dari 146 negara di Hari Australia, Sabtu (26/1). Pemberian kewarganegaraan tersebut menambah keragaman di Australia.

Salah satu kota yang dikenal akan keragaman multikulturalnya adalah Bendigo, di negara bagian Victoria. Keragaman multikultural kota tersebut terus berkembang dan meningkatkan ekonomi regional terbesar kedua di negara bagian Victoria.

Dua jam perjalanan ke utara Melbourne, Kota Greater Bendigo mengibarkan benderanya pada perayaan Hari Australia, 26 Januari. Ribuan orang berdatangan ke Taman Danau Weeroona untuk merayakan kota yang merupakan salah satu pusat regional yang paling cepat berkembang di Victoria.

Dengan populasi yang berkembang lebih dari 115 ribu, Wali Kota Bendigo, Margaret O'Rourke mengatakan keragaman budaya di wilayah tersebut telah meledak dalam beberapa tahun terakhir.

"Kembali pada demam emas (1850-an) kami adalah kota paling beragam di dunia dan menjadi seperti itu lagi," kata O'Rourke dilansir di SBS News, Sabtu (26/1).

Dalam sepuluh tahun hingga 2016, Bendigo menyambut lebih dari 3.200 orang yang lahir di luar negeri, peningkatan 58 persen dari populasi migrannya. Hari ini kota ini menyambut 30 migran.

Di antara mereka adalah warga Bendigo terbaru dari keturunan Meksiko, Edith Mendoza-Munoz. Salah satu dari segelintir warga negara Meksiko di kawasan itu, dia meninggalkan hidupnya di Meksiko untuk mengikuti kata hatinya ke Australia.

Dan saat menemukan Bendigo, dia berkata dia jatuh cinta lagi. Hari ini, dia mengambil penegasan kewarganegaraan untuk memperkuat tempatnya di komunitas yang sudah dia sebut rumah.

"Aku hanya ingin memberikan kembali (berkontribusi) ke negara yang indah ini yang menerimaku sejak aku tiba," kata Mendoza-Munoz.

Warga baru dari Albania, India, Korea, Vietnam, Bangladesh, Myanmar, Filipina, Thailand dan Cina akan bergabung dengannya. Dokter Shaukat Bashir pindah ke Australia dari Pakistan untuk mengikuti hasratnya untuk pengobatan pedesaan. Ia bekerja sebagai dokter di Bendigo Health. Bashir bersama dengan istri dan putrinya menjadi warga negara Australia di tempat yang ia sebut tanah kesempatan.

“Merupakan hak istimewa untuk menjadi warga negara Australia. Di Australia, Anda memiliki kesempatan yang adil dan setara untuk mencapai impian Anda," kata Bashir.

Seiring dengan beberapa komunitas regional yang mengalami penurunan pada populasi mereka karena urbanisasi ke pusat kota, Bendigo telah mengalami pengecualian. Setiap tahun populasinya meningkat, karena menarik imigran baru yang mendukung perekonomian kota serta struktur budayanya.

Wali Kota O'Rourke mengatakan itu adalah hal yang perlu dirayakan pada Hari Australia ini. “Kita bisa menerima begitu saja betapa baiknya kita memilikinya. Beberapa orang datang ke sini untuk melarikan diri dari kekejaman. Itu membuat saya sangat bangga bahwa mereka memilih Australia dan memilih Bendigo," ujar O'Rourke.

Menerima 30 warga baru secara resmi di Balai Kota Bendigo, dia berharap lebih banyak lagi orang akan bangga menyebut diri mereka warga Bendigo di masa depan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement