REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Striker Manchester United Romelu Lukaku merasa persaingan di lini depan The Red Devils kian ketat sejak kedatangan pelatih Ole Gunnar Solksjaer. Sejak pelatih asal Norwegia itu datang menggantikan Jose Mourinho, MU sudah memenangkan delapan kemenangan beruntun.
Gol-gol Iblis Merah lebih sering lahir dari kaki Marcus Rashford, Paul Pogba dan Anthony Martial. Kontribusi Lukaku masih terbilang minim. Hal itu merasa beban buat pemain asal Belgia itu karena maharnya saat MU menebus dari Everton dua tahun lalu cukup mahal yakni 75 juta poundsterling.
Lukaku merupakan pemain termahal kedua MU setelah Paul Pogba. "Persaingan cukup sulit dan intens. Kami semua sama-sama berjuang buat tim," kata Lukaku, dikutip dari Mirror, Ahad (27/1).
Meskipun Lukaku bersaing dengan Rashford, Martial dan Alexis Sanchez, tetapi situasi di ruang ganti dan lapangan latihan Iblis Merah sangat harmonis. Lukaku menyebut persaingan antara mereka hanya sebatas profesionalitas.
Di luar itu, mereka semua bersahabat baik dan sama-sama berkomitmen untuk satu tujuan, yakni kemenangan demi kemenangan buat MU. Lukaku membeberkan, situasi yang ia rasakan sekarang masih sama persis dengan saat pertama kali dia datang ke Old Trafford.
Lukaku masih sering bercanda dan saling olok dengan pemain lain untuk mencairkan suasana. Mantan pemain Chelsea itu menambahkan, wajar bila dirinya dan pemain lain berebut mendapatkan jatah di starting line up Iblis Merah.
Sebab, semua pemain ingin memberikan kontribusi buat MU. "Kami semua ingin menjadi pemain penting dan mempersembahkan trofi buat tim," ujar Lukaku.
Lukaku baru mencetak delapan gol dari 20 penampilannya di Liga Primer Inggris. Selama tahun ini, top skorer sementara timnas Belgia itu baru melesakkan satu gol yakni saat MU mengalahkan Newcastle United 2 Januari lalu.