Ahad 27 Jan 2019 11:03 WIB

Said Aqil: Islam Pandang Mulia Perempuan

Perempuan harus cerdas untuk menularkan bibit Islam rahmatan lil alamin.

Suasana Harlah Muslimat NU ke-73 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Ahad (27/1).
Foto: Republika/Dessy Suciati
Suasana Harlah Muslimat NU ke-73 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Ahad (27/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Sirodj menegaskan kalau perempuan dalam perspektif Islam punya tempat dan kedudukan yang amat mulia. Peran perempuan dalam keluarga sangat penting,  terutama untuk menularkan bibit Islam rahmatan lil alamin yang lekat dengan nilai moderat dan toleran.

Pria yang akrab disapa Kyai Said itu menyampaikan hal tersebut pada tausyiahnya dalam acara Harlah Muslimat NU ke-73 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Ahad (27/1). "Al-Quran mengabadikan perempuan dalam surat An-Nisa yang artinya perempuan, enggak ada itu surat Ar-Rijal (laki-laki)," kata Kyai Said.

Dalam sejarah perjuangan Islam, perempuan juga menorehkan momen-momen penentu. Bahkan, orang yang pertama mati dalam membela agama Islam adalah seorang perempuan bernama Sumayyah.

"Sumayyah dibunuh Abu Jahal, setelah itu baru suaminya Yasir," ucap dia.

Kyai Said lantas mengeluarkan sebuah kisah tentang Khalifah kedua Umar bin Khatab yang tetap diam ketika istrinya memarahinya. "Saya juga begitu, gelar profesor, doktor, kyai, ketua umum, kalau istri saya marah, rontok semua gelar ini," kata Kyai Said sambil bercanda yang kemudian disambut tawa oleh para jamaah yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Kyai Said pun menjelaskan kalau hikmah dari kisah-kisah ini adalah keutamaan perempuan yang harus dijaga oleh siapa saja. Hal ini juga didasarkan pada perkataan Nabi Muhammad. "Maka hargailah istrimu. Kata Nabi, suami yang baik adalah suami yang sayang istri," ucap dia. 

Peran perempuan menurutnya sangat penting dalam keluarga. Karena itu, perempuan harus menjadi manusia yang cerdas.

"Menjaga nilai-nilai ini harus dilakukan oleh orang-orang cerdas dan berpendidikan. Makanya ibu-ibu Muslimat harus cerdas," kata Kyai Said

Menurut Kyai Said, kecerdasan perempuan dalam keluarga sangat penting terutama untuk menularkan bibit Islam rahmatan lil alamin yang lekat dengan nilai moderat dan toleran. Dengan pemahaman yang kuat pada nilai Islam moderat, maka perempuan bisa membentengi keluarganya dari ancaman radikalisme berkedok agama.

"Enggak boleh radikal apalagi teroris, jaga keluarganya. Jangan sampai terprovokasi dengan terorisme yang mengatasnamakan agama," kata dia.

Sementara nilai Islam toleran adalah saling menghargai antar mereka yang berbeda dalam hal keyakinan atau suku bangsa. "Mari kita jaga NKRI, Pancasila, Budaya, dan Karakter Akhlakul Karimah. Inilah Islam Nusantara yang santun, ramah, berkarakter, dan integritas. Dia bukan mazhab bukan aliran tapi tipologi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement