REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, menyerahkan desain akhir Masjid Besar Indonesia pertama di Gaza Palestina kepada Ketua Umum YPM Salman ITB Suwarno dan Direktur Aman Palestin Miftahuddin Kamil, di Masjid Salman ITB, Ahad (27/1). Menurut Emil, dalam mendesain Masjid Syekh Ajlin ini tak mudah karena akan digunakan oleh masyarakat diluar negeri.
"Dalam mendesain, saya menyesuaikan dengan budaya setempat. Yakni, kami mendesain ada 5 kubah utama yang terinspirasi rukun islam serta menyimbulkan kekokohan umat," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Emil menjelaskan, luas tanah yang akan dibangun masjid tersebut adalah 1.200 meter persegi. Terdiri, dari dua lantai seluas 1.500 meter persegi. Total biaya yang dibutuhkan sekitar Rp 20 miliar dalam hitungan beberapa bulan bisa diwujudkan.
Emil mengatakan, program Jabar untuk Palestina ini sebenarnya multidimensi. Ke depan, tak hanya untuk membangun masjid saja. Tapi, ada sumbangan pendidikan, kesehatan dan lainnya.
baca juga: Pasukan Israel Tutup Jalan Masuk ke Desa di Ramallah
"Kami, pertama kali membangun masjid karena ada request masyarakat Gaza sendiri ingin dibangunkan masjid yang di bom saat perang di bom," kata Emil.
Dia mengimbau 45 juta masyarakat Jabar untuk membantu pembangunan dan berbagai CSR juga ikut dalam solidatitas ini.
Ketua Umum YPM Salman ITB Suwarno, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan Wakaf Salman. Selama ini, program ukhuwah dengan Palestina sudah dilakukan.
"Donasi, sudah dilakukan untuk mewujudkan masjid di Gaza.
Badan Wakaf Salman, kata dia, beroperasi, bulan lalu. Badan ini ada, untuk membangun peribadatan sekaligus memasyarakatkan wakaf di masyarakat.
Perlu diketahui, Masjid Syekh Ajlin dihancurkan pada Agresi Israel Tahun 2014. Padahal, setiap harinya minimal ada 580 orang yang shalat di masjid tersebut. Jumlah ini, meningkat tajam ketika musim panas. Karena, warga Gaza berbondong-bondong berlibur di pantai Mediteranian dimana Masjid tersebut menghadap ke pantai.