Ahad 27 Jan 2019 16:02 WIB

Aman Palestin: Indonesia Harapan Palestina

Jumlah bantuan bangsa Indonesia baik dari pemerintah atau swasta terus meningkat

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Nashih Nashrullah
Gubernur Ridwan Kamil menyerahkan desain  masjid pertama Indonesia di Gaza, Palestina yang dibuatnya sendiri pada Aman Palestin di Masjid Salman ITB, Ahad (27/1).
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Gubernur Ridwan Kamil menyerahkan desain masjid pertama Indonesia di Gaza, Palestina yang dibuatnya sendiri pada Aman Palestin di Masjid Salman ITB, Ahad (27/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG – Aman Palestin bersama Wakaf Masjid Salman dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar "Launching Desain Masjid Besar Indonesia Pertama di Gaza, Palestina" di Masjid Salman ITB, Kota Bandung, Ahad (27/1).

Dalam acara ini, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil secara khusus membuat desain masjid untuk masyarakat Gaza.

Direktur Aman Palestin Indonesia, Ustaz Miftahuddin Kamil, mengatakan Indonesia adalah harapan Palestina. Sudah sejak 2009 lalu, Indonesia melalui Aman Palestin terus secara kontinyu memberikan bantuannya. 

Bahkan dalam perjalanannya, bantuan Indonesia dari lembaga bantuan nonpemerintah kini naik. Bantuan dari lembaga mencapai 70 persen, sementara bantuan dari pemerintah Indonesia ke Palestina kini 30 persen. 

"Sekarang, rakyat di Gaza, Palestina cuma menikmati listrik empat jam dan itu digilir dari daerah ke daerah lain," kata Miftah.  

Dia menyebut, hal ini tentu berbanding terbalik dengan apa yang ada di Indonesia. Apalagi, saat ini ribuan masjid khususnya di Jawa Barat berdiri dengan aman dan nyaman.

"Semestinya kita juga memiliki masjid nyaman di Palestina," kata Miftah.

Miftah mengingatkan bagaimana Palestina disebut dalam Alquran. Sehingga selalu ada alasan untuk membantu Palestina. 

"Aman Palestin berterima kasih pada semua dukungannya atas rencana pembuatan masjid ini," kata Miftah.

Rektor ITB, Prof Kadarsah Suryadi menuturkan, media menjadi salah satu kekuatan untuk melihat bagaimana kondisi di Palestina. Sehingga tidak ada alasan bahwa umat Islam di Indonesia tidak bisa melihat kenyataan yang terjadi di sana.

"Untuk itu kita memberikan berbagai bantuan untuk mengurangi beban di Palestina," kata Kadarsah dalam sambutannya.

Dia menyambut baik rencana pembuatan masjid tersebut. Menurutnya, amal bisa didapatkan di mana saja dan dalam bentuk apa saja, termasuk dengan amal jariyah dari pembuatan masjid.

"Semoga ini menjadi amal ibadah dan pahala serta amal jariyah bagi yang memberikan sumbangan. Semoga ini menjadi inspirasi bagi dunia," kata Kadarsah.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement