Ahad 27 Jan 2019 16:11 WIB

68 Meninggal Dunia dan 7 Hilang Akibat Banjir Sulsel

Daerah paling parah terdampak antara lain Kabupaten Goa, Marros, dan Wajo.

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Warga memperhatikan aliran sungai Jeneberang yang meluap di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (22/1/2019). Meluapnya sungai Jeneberang akibat curah hujan yang tinggi membuat sejumlah daerah di Kabupaten Gowa terendam banjir.
Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Warga memperhatikan aliran sungai Jeneberang yang meluap di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (22/1/2019). Meluapnya sungai Jeneberang akibat curah hujan yang tinggi membuat sejumlah daerah di Kabupaten Gowa terendam banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Proses evakuasi dan penanganan gawat darurat pascabanjir, longsor dan puting beliung di Sulawesi Selatan (Sulsel) masih terus dilakukan. Tim gabungan mencatat, saat ini sudah 68 korban jiwa yang meninggal dalam bencana tersebut.

“Dampak bencana tercatat 68 orang meninggal, tujuh orang hilang,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (27/1).

Saat ini kata Sutopo, ribuan warga masih berada di tempat pengungsian karena kondisi rumah mereka yang rusak dan lingkungan yang masih penuh lumpur.

Beberapa warga yang masih trauma dengan banjir dan longsor juga mengaku merasa lebih aman di pengungsian.