REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyatakan, Kementerian Sosial akan segera menyalurkan santunan korban meninggal akibat bencana banjir dan tanah longsor di Sulawesi Selatan sebesar Rp 15 juta per orang. Wapres mengatakan, itu merupakan keputusan bersama pada rapat yang dilaksankan di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan di Makassar, Ahad (27/1).
"Jadi program yang segera ialah membantu korban yangg meninggal. Dari Kemensos akan segera dibantu santunan Rp 15 juta perorang," katanya.
Kementerian Sosial RI memutuskan menambah alokasi bantuan untuk penanganan banjir dan tanah longsor di Sulawesi Selatan. Total bantuan sebesar Rp 2,6 miliar dialokasikan untuk logistik tanggap darurat, santunan ahli waris dan peralatan kebersihan lingkungan untuk percepatan pemulihan pemukiman dan lingkungan terdampak bencana, seperti diturutkan Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita.
Menteri Agus menjelaskan, bantuan logistik disalurkan masing-masing untuk Dinas Sosial Provinsi Sulsel sebesar Rp 874 juta, Dinas Sosial Kabupaten Jeneponto sebesar Rp 390 juta, dan Dinas Sosial Kota Makassar sebesar Rp 156 juta.
Selanjutnya santunan bagi ahli waris korban meninggal untuk 68 korban meninggal yang diberikan dalam dua tahap. Tahap pertama disalurkan sebesar Rp555 juta untuk ahli waris 37 korban meninggal.
"Pemerintah juga menyerahkan bantuan peralatan kebersihan lingkungan senilai Rp 700 juta untuk Kabupaten Jeneponto yang wilayahnya terdampak cukup parah. Mudah-mudahan bisa segera mempercepat pembersihan dan pemulihan kondisi di sana," katanya.
Peralatan kebersihan meliputi 600 cangkul, 200 rol selang air, 200 gerobak dorong, 600 ember plastik, 600 sapu lidi bertangkai, 100 pasang sepatu boot, 400 set sarung tangan karet, 100 sekop gagang besi, 500 garpu gagang besi, 300 penampungan air, 10 unit mesin pompa air, 10 unit gergaji mesin, 500 sikat bertangkai.
"Bantuan peralatan kebersihan ini seperti halnya yang dilakukan di Kabupaten Bima, Provinsi NTT pada banjir bandang Desember 2016 dimana warga sangat memerlukan peralatan kebersihan. Dengan adanya bantuan ini, warga bisa secara mandiri membersihan rumah dan lingkungan sekitarnya dibantu relawan Tagana," kata Menteri Agus.