REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pelindo III bersama institusi maritim Pelabuhan Benoa dan warga sekitar, mengadakan aksi pelestarian lingkungan berupa penanaman 50 ribu bibit bakau di kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali. Penanaman tersebut dilakukan guna menjaga kelestarian lingkungan, terutama peluasan habitat bakau.
"Pelindo III akan kembali mengadakan penanaman tanaman bakau secara bertahap di hutan pesisir kawasan Pelabuhan Benoa. Berikutnya juga akan dilakukan perawatan dan pengawasan, agar dapat tumbuh dengan baik,” kata EO Pelindo III Regional Bali Nusa Tenggara, I Wayan Eka Saputra melalui siaran persnya, Ahad (27/1).
Eka optimistis dapat mewujudkan komitmen pelestarian lingkungan tersebut. Apalagi, sudut-sudut lahan yang potensial untuk dihijaukan di kawasan pelabuhan tersebut, cukup luas. Penanaman bakau perdana ini pun dilaksanakan secara menyebar di Taman Hutan Raya Ngurah Rai yang seluas 17,2 hektare.
"Sejumlah spesies bibit bakau yang disediakan yaitu jenis Mukronata, jenis Bulgoera, dan jenis Apikulata. Selain itu dukungan instansi maritim dan dukungan warga juga menggembirakan sekali,” kata Eka.
Eka menjelaskan, rencana Pelindo III mengembangkan Pelabuhan Benoa sebagai gerbang laut masuknya turis mancanegara ke Bali, tidak bisa dilepaskan dari pelestarian lingkungan sekitar pelabuhan. Karena dalam industri pelayaran pariwisata kapal pesiar, tentunya selain faktor keamanan yang harus kondusif, faktor kelestarian lingkungan sekitar pelabuhan juga menjadi perhatian.
"Karena sangat mempengaruhi kualitas kesehatan dan keindahan pelabuhan itu sendiri. Karena itu Pelabuhan Benoa terus dikembangkan dengan konsep pelabuhan ramah lingkungan, agar bisa berkelanjutkan dalam memberikan manfaat ekonomi ke masyarakat dan pariwisata Bali,” ujarnya.