REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Manajemen Kalteng Putra siap menghadiri panggilan tim Satgas Antimafia Bola apabila hendak jika diperlukan atas dugaan keterlibatan tim asal Kalimantan Tengah terkait pengaturan skor di Liga 2 2018. Nama Kalteng Putra disampaikan Vigit Waluyo beberapa waktu lalu.
"Kami siap apabila sewaktu-waktu satgas melakukan pemanggilan kepada kami, khususnya untuk memberi keterangan mengenai dugaan keterlibatan Kalteng Putra," kata Direktur Teknik Kalteng Putra Apung Widadi di Palangkaraya, Ahad (27/1).
Dia mengatakan, pihaknya tidak melakukan kesalahan dalam hal tersebut. Jika dipanggil, manajemen selalu siap untuk memberikan keterangan kepada penyidik.
"Yang pasti tim kami bermain apa adanya saja dan hasil yang kami dapat ya itu kenyataanya," kata Apung.
Apung mengakui bahwa dari segi permainan pada kompetisi Liga 2 Indonesia 2018, tim yang dilatih Kas Hartadi itu dalam beberapa pertandingan justru banyak dirugikan. Salah satunya ketika babak delapan besar menghadapi Semen Padang di Stadion Haji Agus Salim, Padang. Kalteng Putra dirugikan dengan keputusan kontroversial wasit yang memberikan dua hadiah penalti kepada tim tuan rumah.
Bahkan ketika melawan PSS Sleman dalam semi final Liga 2, Laskar Isen Mulang julukan Kalteng Putra kesulitan untuk memenangi jalannya pertandingan pada leg pertama. Tim sepak bola kebanggaan masyarakat Kalteng tersebut pada saat itu dipaksa bermain imbang tanpa gol di markasnya sendiri yaitu Stadion Tuah Pahoe Palangka Raya.
Sedangkan pada leg kedua, Kalteng Putra kalah dua gol tanpa balas. Meski demikian, Kalteng Putra berhasil mengamankan tiket promosi dari perebutan tempat ketiga menghadapi Persita Tangerang di Stadion Pakansari Bogor.
"Dua gol saat melawan Persita itukan murni semua, tidak ada wasit membela Kalteng Putra. Jadi yang katanya mafia itu di mana, itu yang harus dibuktikan," tegas Apung.