REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Laju Stapac Jakarta di pentas IBL Pertamax 2018-2019 belum terbendung. Terbaru, tim asuhan Giedrius Zibenas memetik kemenangan 83-70 atas Prawira Bandung pada seri kelima di C'Tra Arena Bandung, Ahad (27/1).
Hasil ini membuat Stapac kokoh di posisi pertama Divisi Putih. Sejak kalah 52-61 dari Bogor Siliwangi pada laga pembuka musim, Stapac kemudian mencatatkan 10 kemenangan tanpa kalah.
Akan tetapi, kemenangan kali belum membuat puas Giedrius. Ia menilai pasukannya bermain terlalu lembek. Ia tak menerima Prawira dapat membuat 16 offensive rebound.
"Guard kami tak tahu bagaimana harus mengendalikan permainan. Para pemain juga sering tak mengerti bagaimana bereaksi jika lawan mengubah pola," katanya.
Pertandingan ini, kata dia, memberi pelajaran bagi Stapac. Bukan hanya kepada pemain, melainkan juga staf pelatih dan seluruh anggota tim.
Kekurangan ini diakui oleh pemain Stapac, Kaleb Ramot Gemilang. Ia menilai Aspac terlalu lunak, sementara bigman asing Prawira, Dalarian Williams luar biasa agresif.
"Konsistensi kami kurang. Kalau dengan skala 1-10 nilai kami hari ini 6," katanya.
Kaleb mencetak 16 angka. Pencetak angka terbanyak Stapac adalah Savon Goodman dengan 28 poin dan 18 rebound. Agassi Yeshe Goantara mengemas 12 angka dan Kendal Yancy membukukan 11 poin.
"Savon dominan di paint area dan membunuh kami. Kami memang kalah postur," kata pelatih Prawira, Andre Yuwadi. Meski kalah, Andre memuji para pemainnya.
"Mereka bermain dengan sepenuh hati, semangat dan jiwa besar. Semua game plan dijalankan dengan baik," katanya.
Dia juga berterima kasih kepada publik bola basket Bandung yang terus memberikan dukungan. "Terima kasih penonton yang tetap mendukung. Dari tiga musim terakhir IBL, malam ini jumlah penonton terbesar yang memberikan dukungan," katanya.
Williams mencetak 27 angka dan 15 rebound. Brachon Griffin membuat 22 poin dan Raymond Shariputra menyumbang 12 angka.