REPUBLIKA.CO.ID, GOWA -- Penyaluran bantuan untuk korban bencana longsor di Kabupaten Gowa menyisakan kisah tersendiri bagi para relawan Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH).
“Ini memang luar biasa. Relawan Laznas BMH harus berjalan kaki sejauh 15 kilometer, jadi pulang pergi 30 kilometer, untuk menyalurkan bantuan,” terang Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Perwakilan Sulawesi Selatan, Syamsuddin, Sabtu (26/1).
Syamsuddin mengisahkan seluruh relawan mulai jalan kaki dari Desa Bissoloro dan berakhir di Desa Mangempang. “Subhanallah, demi amanah, bantuan ini harus sampai, bagaimanapun caranya,” imbuhnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (27/1).
Proses jalan kaki ini pun tidak biasa. “Sebenarnya, jika keadaan normal, perjalanan dengan kendaraan hanya menempuh waktu 30 menit. Namun, berjalan kaki di lereng gunung saat itu menjadi berat karena hujan deras disertai angin kencang, mengakibatkan banyak ruas jalan tertimbun longsor dan jembatan terputus. Sehingga, mau tidak mau harus ditempuh dengan jalan kaki dan memakan waktu selama empat jam sekali jalan. Bolak-balik berarti delapan jam,” tuturnya.
Ia menjelaskan, selain membawa logistik bahan makan pokok, tim relawan Laznas BMH juga menyerahkan makanan siap santap bagi warga yang masih bertahan di rumah-rumah mereka.
Sapada (60 tahun), warga Desa Mangempang menceritakan saat hari kejadian tiga titik longsor melanda sekitar rumahnya. “Saat kejadian, kami berlari ke arah lembah yang di sana ada sawah,” katanya.
Syamsuddin mengungkapkan, terputusnya akses membuat bantuan bahan makanan tersendat. Selain itu, warga masih banyak mengungsi dan belum dapat bekerja kembali. Warga seperti Sapada yang bertahan tidak mengungsi karena menjaga harta benda, harus makan seadanya. “Alhamdulillah ada rezeki, datang relawan bawa bantuan bahan makanan. Terimakasih,” ungkap Sapada.
BMH Perwakilan Sulawesi Selatan terus bergerak memberikan layanan kepada para korban banjir bandang di Makassar, Maros dan Gowa.
“Karena ini amanah, dan tugas kami memang menemukan masyarakat yang terdampak namun sulit dijangkau. Alhamdulillah, kami lega, setelah semua amanah telah ditunaikan kepada saudara kita yang berhak menerima,” pungkas Syamsuddin.