Senin 28 Jan 2019 09:42 WIB

Saudi Bidik Investasi Sebesar 427 Miliar Dolar AS

Visi 2030 Saudi tak hanya untuk internal tetapi juga jamaah secara umum.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nashih Nashrullah
Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih
Foto: Alarabiya
Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI — Arsitek terkemuka transformasi ekonomi Arab Saudi berkumpul pada Senin (28/1) di Riyadh, Saudi. Mereka berencana menetapkan langkah lebih lanjut dalam pengembangan Kerajaan Arab Saudi (KSA).

Seperti dilansir di Arab News pada Senin (28/1), mereka akan meluncurkan Program Pengembangan Industri dan Logistik Nasional di negara tersebut. 

Karena itu, negara tersebut berencana menarik 427 miliar dolar AS selama dekade berikutnya, baik dari Saudi dan investor sektor swasta global.

Program itu merupakan pilar utama dari strategi Visi Saudi 2030, yang bertujuan mendiversifikasi ekonomi dari ketergantungan pada pendapatan minyak dan pengeluaran pemerintah. 

Menteri Energi Saudi, Khalid al-Falih, mengatakan Kerajaan akan mengumumkan proyek bernilai miliaran dolar AS untuk mendorong sektor industri, pertambangan, energi, dan logistik. 

“Program itu sangat ambisius, tetapi sudah lebih dari 10 tahun (merencanakannya), sehingga kami punya waktu untuk melakukannya,” kata dia.

Dia optimistis sektor swasta di luar KSA akan berkontribusi besar. Program itu diluncurkan pada masa krisis perkembangan ekonomi Kerajaan, di tengah volatilitas di pasar energi global, serta meningkatnya kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi dunia yang didorong perang dagang antara AS dan Cina.

Gubernur Otoritas Investasi Umum Arab Saudi (SAGIA), Ibrahim al-Omar, mengatakan menjelaskan Visi Saudi 2030 bukan semata untuk warga Saudi saja, tetapi jamaah dari seluruh dunia. 

“Saya pikir ini adalah peluang emas bagi investor untuk bergabung dengan kami dalam perjalanan kami,” ujar dia.

Al-Omar mengatakan, Saudi berada dalam transformasi besar-besaran pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saudi berubah secara ekonomi, sosial, dan budaya. 

“Kami tiga tahun dalam perjalanan 15 tahun untuk mengubah dan mendiversifikasi ekonomi kami, dan kami melakukannya dengan sangat cepat, karena kami memiliki sikap mewujudkannya,” kata dia. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement