Senin 28 Jan 2019 17:40 WIB

Rakornas LDNU Fokus Perkuat Akidah Aswaja di Era Milenial

LDNU perlu mengawal dakwah Aswaja dengan berpartisipasi aktif di medsos.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Sekitar 1.500 kader NU menghadiri Rapat Koordinasi Nasional  (Rakornas) LDNU 2019 di Auditorium Bina Karna, Hotel Bidakara, Jakarta  Selatan, Senin (28/1).
Foto: Republika/Muhyiddin
Sekitar 1.500 kader NU menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) LDNU 2019 di Auditorium Bina Karna, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (28/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2019 di Auditorium Bina Karna, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (28/1). Rakornas yang diikuti 1.500 peserta ini mengangkat tema "Penguatan Dakwah Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) An Nahdliyah di Era Millenial".

Pembukaan Rakornas dihadiri Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj, Ketua LDNU KH Agus Salim, dan Sekretaris Jenderal LDNU, Bukhori Muslim. Selain itu, hadir juga Mustasyar PBNU KH Ma'ruf Amin yang saat ini menjadi calon wakil presiden nomor urut 01.

Ketua Panitia Rakornas LDNU, KH Misbahul Munir mengatakan, Rakornas ini fokus untuk memperkuat dakwah akidah Aswaja An-Nahdliyah sebagai solusi menjawab problematika dakwah di tengah tuntutan zaman yang serba digital. Salah satu wujud dari penguatan tersebut, dalam Rakornas ini LDNU juga meluncurkan “Program 34 Ribu Dai Medsos”.

KH Misbahul menjelaskan, LDNU ke depannya perlu untuk mengawal dakwah Aswaja An-Nahdliyah dengan berpartisipasi aktif mengisi ruang-ruang media sosial. Karena itu, menurut dia, dai-daiyah LDNU harus akrab dengan dunia digital. "Harus terus meng-upgrade dirinya agar aktif di media sosial dan hadir menjawab kebutuhan masyarakat milenial," ujar KH Misbahul.

Dia menuturkan, setidaknya ada lima hal mendasar yang harus diperkuat dalam kaitannya dengan tema Rakornas. Lima hal yang dimaksud yaitu penguatan Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah, Amaliyah Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah, Harakah Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah, Siyayah Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah, dan Ijtimaiyah Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah.

Sementara itu, Ketua LDNU KH Agus Salim menjelaskan, selain untuk memperkuat dakwah Aswaja An-Nahdliyah,  Rakornas ini juga untuk membangun sinergitas antar lembaga dakwah NU secara nasional dalam menjalankan fungsi, tugas dan wewenangnya. "Nantinya diharapkan ada rekomendasi strategis dan solutif yang dihasilkan dari diadakannya Rakornas ini untuk kepentingan internal Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama dan kepentingan Negara serta peradaban dunia," kata Kiai Agus.

Dia pun berpesan agar dai-daiyah NU mulai membuka mata terhadap medsos, sehingga medsos bisa dimanfaatkan untuk memperkuat paham Aswaja An-Nahdliyah. "Kalau ada 'NKRI Harga mati, sekarang kita perlu buat jargon, melek medsos harga mati," jelasnya.

Rakornas ini dibuka secara resmi oleh Kiai Said yang sekaligus meresmikan Program 34 ribu Dai Medsos. Sementara, tausiyah tentang tema Penguatan Dakwah Aswaja An-Nahdliyah di Era Milenial akan disampaikan Kiai Ma'ruf.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement