Senin 28 Jan 2019 19:45 WIB

34 Ribu Dai NU Diminta Kawal Bangsa dari Radikalisme

Para dai medsos NU itu juga perlu meluruskan pemahaman keagamaan yang keliru.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
KH Ma'ruf Amin menghadiri launcing 'Kopi Abah' di Bandung, Kedatangan KH Ma'ruf Amin memberikan semangat dan motivasi kepada anak muda, khususnya para santri untuk kreatif dalam membangun ekonomi.
Foto: dok. TKN
KH Ma'ruf Amin menghadiri launcing 'Kopi Abah' di Bandung, Kedatangan KH Ma'ruf Amin memberikan semangat dan motivasi kepada anak muda, khususnya para santri untuk kreatif dalam membangun ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ma'ruf Amin mengisi tausiyah dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) di Auditorium Bina Karna, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (28/1). Kiai Ma'ruf juga mengalungkan surban kepada beberapa pengurus LDNU yang meluncurkan "Program 34 Ribu Dai Medsos".

Calon Wakil Presiden nomor urut 01 ini meminta agar 34 ribu dai NU untuk mengawal bangsa dari kelompok radikal. Juga dari kelompok-kelompok yang kerap memberikan pemahaman yang tidak tepat dalam konteks keislaman dan kebangsaan. "Saya kira dai kita supaya bergerak efektif. Sebab kita menghadapi kelompok-kelompok yang radikal dan intoleran," ujar Kiai Ma'ruf saat ditemui usai menghadiri Rakornas LDNUI di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (28/1).

Menurut Kiai Ma'ruf, para dai medsos itu penting untuk menyampaikan pemahaman-pemahaman yang moderan dan toleran, sehingga masyarakat tidak mudah terprovokasi. Menurut dia, para dai medsos NU itu juga perlu meluruskan pemahaman keagamaan yang keliru dalam rangka mengawal bangsa.

"Dan ini yang penting disampaikan ke masyarakat, supaya masyarakat tidak terprovokasi, sehingga terjadi konflik di dalam masyarakat. Dai kita harus meluruskan itu dalam rangka menjaga dan mengawal bangsa dan negara," ucap Mantan Rais Aam PBNU ini.

Dia mengatakan, para dai NU juga harus menangkal informasi-informasi hoaks yang banyak menyebar di media sosial. Karena, menurut dia, hoaks dapat menjadi sumber konflik di negara ini. "Termasuk hoaks juga. Itu juga sumber pertikaian yang ada di bangsa ini," kata Kiai Ma'ruf.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement