REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan laba bersih sekitar 13 persen pada 2019. Selain itu, Non Performing Loan (NPL) ditargetkan 2,5 persen dan Net Interest Margin (NIM) dijaga antara 5,6-5,8 persen pada 2019.
"Untuk target net profit kita optimis masih double digit meski akan lebih rendah dari tahun 2018, peluangnya cukup baik untuk pertumbuhan namun berapa persennya masih belum bisa dipastikan," kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo dalam paparan kinerja Bank Mandiri, Senin (28/1).
NIM pada 2018 tercatat 5,74 persen, turun 0,09 persen dari 2017 sebesar 5,83 persen. Sementara laba bersih tercatat Rp 25,0 triliun pada akhir 2018 atau tumbuh 21,2 persen secara year on year (yoy) dan NPL turun dari 3,46 persen pada 2017 menjadi 2,75 persen di akhir tahun 2018.
Kualitas kredit membaik karena restrukturisasi pembiayaan ke sektor-sektor dengan risiko rendah. Kartika menyampaikan Bank Mandiri menghindari sektor SME dengan penurunan sekitar 7,7 persen dan middle corporate sekitar 8,5 persen.
"Tahun depan kita akan fokus di korporasi, pertambangan, kita jaga sektor tersebut, dan kemungkinan menambah sektor tertentu," kata dia.