Senin 28 Jan 2019 21:01 WIB

Wiranto: Masih Ada Lubang Penyelundupan Narkoba

Kemenko Polhukam, BNN, dan pemangku kepentingan lainnya akan menggelar rapat khusus.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto memberikan kuliah umum kepada mahasiswa di Aula Barat ITB, Bandung, Jawa Barat, Rabu (31/10/2018).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto memberikan kuliah umum kepada mahasiswa di Aula Barat ITB, Bandung, Jawa Barat, Rabu (31/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyatakan masih ada lubang-lubang yang rawan terhadap penyelundupan narkoba di wilayah Indonesia. "Sekarang ini masih banyak lubang yang membuat Indonesia menjadi salah satu tujuan penjualan narkoba dari luar negeri," kata Wiranto usai bertemu dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Heru Winarko di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (28/1).

Wiranto mengaku Kepala BNN menghadapnya untuk melaporkan perkembangan terkini soal peredaran narkoba di Indonesia. Karena itu, Kemenko Polhukam, BNN, dan pemangku kepentingan lainnya akan menggelar rapat koordinasi khusus untuk membahas soal peredaran narkoba di Indonesia. 

Wiranto mengatakan, aparat penegak hukum telah melakukan langkah-langkah antisipasi terkait peredaran narkoba. Namun, masih ada lubang yang perlu ditutupi lagi. 

"Nah, nanti saya akan meminta masukan dari pemangku kepentingan pada rakorsus yang akan dilaksanakan pada 31 Januari nanti," katanya. 

Wiranto berharap persoalan narkoba ini dapat diantisipasi dan ditangani dengan baik, sehingga tidak ada lagi lubang-lubang masuknya narkoba ke wilayah Indonesia. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement