REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Pemulihan situs-situs Yahudi di Mesir menuai kontroversi. Selain karena besarnya dana yang digelontorkan pemerintah Mesir, pemulihan situs-situs Yahudi tersebut dinilai sarat dengan kepentingan politik.
Pada September 2017, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengalokasikan dana senilai 71 juta dolar AS untuk pemulihan situs-situs Yahudi di negeri Piramida itu.
Banyak yang menilai langkah tersebut menjadi penting sebagai bagian dari mengakui budaya dan melestarikan peninggalan bersejarah Mesir.
Namun tak sedikit juga yang berpandangan skeptis dengan mempertanyakan motif lain di balik langkah Pemerintah Mesir menggelontorkan dana untuk pemulihan situs-situs Yahudi.