REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Jakarta siap menjadi pengendali kebijakan dan pelaksanaan seluruh moda transportasi di ibu kota. "Mengatur transportasi itu harus sama yang mengatur tata ruang," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (28/1).
Hal tersebut terkait hasil rapat koordinasi tentang rencana integrasi sistem transportasi antarmoda se-Jabodetabek dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Anies mengatakan Pemprov bisa melakukan pengendali kebijakan dan pelaksanaan seluruh moda transportasi bersama dengan pengaturan tata ruang.
Dai menambahkan masalah yang ada selama ini adalah disintegrasi. Pertama, disintegrasi antarmoda. Kedua, disintegrasi antara tata ruang dengan kendaraan umum massal.
"Jadi yang harus integrasikan itu dua antarmoda diintegrasikan, lalu transportasi dan tata ruang diintegrasikan," kata Anies.
Menurutnyam alasan perencanaan dan pengendalian di ibu kota oleh Pemprov DKI, bukan karena Pemprov DKI anggarannya cukup atau fiskalnya cukup, lalu diberikan wewenang untuk transportasi. "Namun yang mengatur tata ruang dan mengatur transportasi itu harus pada komponen yang sama, supaya nyambung," katanya.
Saat ini, misalnya komplek perumahan besar itu dibangun, tapi kendaraan umumnya tidak ada yang sampai ke tempat itu. Sebaliknya, pembangunan kendaraan umum massal tidak dirancang untuk membentuk perilaku.
"Jadi, itu kesimpulan rapat tadi, yang nomor satu diintegrasikan antarmoda, diintegrasikan antarkendaraan umum dan rencana tata ruang," kata Anies.