Senin 28 Jan 2019 23:50 WIB

314 Orang Terserang DBD, Depok Masih Belum KLB

Intervensi yang dimaksud untuk mencegah penyebaran wabah DBD meluas.

Rep: Rusdi Nurdiansyah/ Red: Muhammad Hafil
Pengasapan cegah demam berdarah (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pengasapan cegah demam berdarah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok mencatat sebanyak 314 warga Kota Depok  terserang Demam Berdarah Dengue (DBD). Penderita tersebar di 11 kecamatan dan 63 kelurahan se-Kota Depok. Namun, status masih kategori Siaga DBD belum masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Data penderita DBD yang dirawat hingga 25 Januari yakni ada 314 orang yang terserang DBD. Belum ada laporan korban DBD meninggal dunia. Kategorinya masih Siaga, belum KLB DBD," ujar Kepala Dinkes Kota Depok, Novarita di Balai Kota Depok, Senin (28/1).

Novarita mengutarakan, pihaknya sudah melakukan intervensi ke wilayah-wilayah yang ditemukan ada korban DBD. Wilayah yang paling banyak terdapat korban DBD yakni di Kelurahan Beji, Pancoran Mas, Harjamukti, Cipayung dan Mekarjaya.

"Intervensi yang dimaksud untuk mencegah penyebaran wabah DBD meluas ke berbagai wilayah. Salah satunya dengan fogging dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serta 3M plus (menguras, menutup dan mengubur)," tuturnya.

Dia menerangkan, mencegah DBD dengan menjaga kebersihan lingkungan. Setap warga juga harus mengajak tetangga sekitarnya menjaga kebersihan. "Bila lingkungan rumah sudah bersih, tapi tetangga sekitar masih kotor, bisa menjadi wadah berkembang biak nyamuk,” terang Novarita.

Novarita menambahkan, curah hujan yang tinggi menjadi pemicu meningkatnya kasus DBD. Hal lain yang wajib diwaspadai munculnya new emerging disease dimana beberapa kasus DBD tidak disertai dengan munculnya bercak merah di kulit.

"Beberapa disebabkan karena resistensi obat dan pola penyakit berbeda. Kita harus waspada jika demam lebih dua hari dan suhu tubuh di atas 36 derajat celcius, segera periksakan diri ke dokter," jelas Novarita.

Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan surat himbauan ke setiap kelurahan untuk menggalakkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). "Kegiatan ini bertujuan untuk pemberantasan pada jentiknya, sehingga dapat mencegah berkembangnya penyakit DBD," ucap Pradi. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement