Senin 28 Jan 2019 21:50 WIB

Zulkifli dan Rhoma Diangkat Jadi Keluarga Besar Ponpes

Silaturahmi dengan Ponpes Sunan Dradjat jadi bagian safari kebangsaan Zulkifli-Rhoma

Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Dradjat Lamongan KH Abdul Ghofur mengangkat Zulkifli Hasan dan Rhoma Irama sebagai Keluarga Besar Pesantren Sunan Dradjat, Senin (29/1).
Foto: Istimewa
Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Dradjat Lamongan KH Abdul Ghofur mengangkat Zulkifli Hasan dan Rhoma Irama sebagai Keluarga Besar Pesantren Sunan Dradjat, Senin (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bersama Raja Dangdut Bang Haji Rhoma Irama bersilaturrahmi ke Pesantren Sunan Dradjat di Lamongan Jawa Timur, Senin (28/1). Silaturrahmi ini merupakan bagian dari Safari Kebangsaan dan Keumatan Haji Rhoma Irama bersama PAN selama delapan hari di Jawa Timur.

Seperti diketahui, Rhoma Irama bersama Partai Idaman telah menyatakan mendukung PAN di Pemilu 2019 mendatang. Dalam kesempatan tersebut Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Dradjat Lamongan KH Abdul Ghofur mengangkat Zulkifli Hasan dan Rhoma Irama sebagai Keluarga Besar Pesantren Sunan Dradjat.

"Sebuah kebanggaan bagi Pondok Pesantren Sunan Dradjat mengangkat dua tokoh umat Zulkifli Hasan dan Rhoma Irama menjadi bagian dari bagian dari keluarga kami," kata KH Abdul Ghofur.

Dalam sambutannya di hadapan santri, Haji Rhoma Irama ia memilih bergabung di PAN untuk tetap berkontribusi di Pemilu. "Kebetulan Partai Idaman belum masuk Pemilu tahun ini, makanya saya gabung dengan PAN untuk tetap bisa berkontribusi di Pemilu 2019," kata Rhoma.

Sementara itu, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyampaikan terima kasih atas kehormatan menjadi bagian dari keluarga besar Pesantren Sunan Dradjat. "Semoga kita semua bisa jadi penerus Sunan Dradjat untuk menyebarkan dakwah dan kebaikan di negeri tercinta," kata Zulkifli dalam rilisnya, Senin (28/1).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement