REPUBLIKA.CO.ID, ZAGREB -- Bek Liverpool dan timnas Kroasia Dejan Lovren terseret dalam pusaran kasus korupsi yang dilakukan oleh mantan Direktur Dinamo Zagreb, Zdravko Mamic. Lovren dianggap mengetahui ulah Mamic yang diduga menggelapkan dana transfer semasa masih memperkuat Zagreb.
Kasus ini telah bergulir pada 2017. Lovren pun telah bersaksi di pengadilan korupsi Kroasia. Namun buntut dari kesaksian Lovren yang kini menjadi kasus baru. Lovren dianggap menyampaikan kesaksian palsu karena mengaku tidak tahu sepak terjang Mamic.
Akibat dari dugaan memberi kesaksian palsu itu, Lovren terancam diseret ke praperadilan. Namun pengadilan Kroasia pada pekan ini membatalkan praperadilan terhadap Lovren.
Lovren langsung mengungkapkan pembelaannya via Instagram pribadinya. Bek yang mengantarkan Kroasia ke final Piala Dunia 2018 itu mengaku tidak bersalah atas kasus yang dituduhkan kepadanya.
"Saya ingin mengatakan ini kepada semua, terutama keluarga, suporter di tanah air dan di Inggris bahwa saya tidak bersalah," ujar Lovren seperti dikutip Four Four Two, Selasa (29/1).
Lovren membela dirinya sebagai sosok yang selalu menjaga kehormatan di dalam dan luar lapangan. "Saya tidak pernah melakukan tindakan kriminal. Saya bangga dengan kehidupan saya. Setiap langkah hidup dan semua yang saya dan keluarga lakukan. Tidak ada yang boleh mengotori itu, mau itu media atau siapa pun orangnya," kata Lovren mencurahkan perasaannya.
Kasus yang sama dengan Lovren juga menimpa Luka Modric. Sama halnya dengan Lovren, praperadilan kepada Modric juga telah dibatalkan pengadilan Kroasia.
Lovren dan Modric merupakan pemain yang transfernya diduga digelapkan oleh Mamic. Kedua bintang yang pernah memperkuat Dinamo Zagreb ini hijrah dengan nilai transfer fantastis untuk ukuran klub Kroasia.
Modric memecahkan rekor transfer termahal di Kroasia ketika hijrah dari Zagreb ke Tottenham Hotspur pada 208 silam dengan nilai 16 juta euro. Sedangkan Lovren direkrut Olympique Lyon pada 2010 dengan dana transfer total 9,5 juta euro.
Dua transfer itu diduga digelapkan sebagian dananya oleh Mamic. Akibatnya sosok yang mengorbitkan nama Lovren dan Modric itu dijatuhi hukuman penjara selama 6,5 tahun.