Selasa 29 Jan 2019 08:42 WIB

Kesalahan Bedah Buat James McAvoy Hampir Mati

Akibat luka operasi membuat McAvoy harus tetap tidur di rumah sakit selama 3 pekan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
James McAvoy
Foto: EPA
James McAvoy

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- James McAvoy mengungkapkan pernah hampir mati karena upaya kesehatan yang dilakukan. Pemeriksaan rutin tahun lalu yang dilakukannya berubah menjadi perawatan di rumah sakit selama tiga pekan yang hampir membunuhnya.

Dalam wawancara terbaru dengan Men’s Journal, McAvoy pergi ke dokter untuk pemeriksaan fisik April lalu menjelang ulang tahunnya yang ke-40. Sinar-X menunjukkan bayangan di paru-parunya. 

Baca Juga

Hal itu membuat aktor tersebut dilakukan biopsi dan  tidak ada jaringan yang ditemukan. Bekas luka dari operasi tersebut menjadi terinfeksi serius, memaksa McAvoy untuk tetap di tempat tidur rumah sakit selama tiga pekan.

"Itu hampir membunuh saya. Itu sangat menakutkan. Sesuatu yang mengerikan untuk dilalui," ujar pemeran Glass itu, dikutip dari TheWrap, Selasa (29/1).

Ketika menceritakan peristiwa itu, McAvoy mencoba terlihat tenang dengan tertawa dan meremehkan momen itu. Namun, dia mengakui kalau kondisi tersebut membuatnya terguncang karena komplikasi yang terjadi.

McAvoy mengatakan, salah satu otot perutnya tampaknya hilang setelah operasi. Dia menirukan respons dokter dengan mengatakan, "Hmm, apakah Anda yakin itu ada di sana sebelum operasi?"

Pemeran X-Men: First Class menambahkan, pengalaman itu menyebabkannya mempertimbangkan kembali beberapa peran yang akan dia ambil untuk proyek selanjutnya. Dia akan memilih lebih banyak film Inggris dan mengarahkan dirinya sendiri daripada mengambil film berdurasi lima bulan yang dulu sering diambilnya.

"Jangan salah paham, saya tidak akan mengurangi industri saya. Aku mencintai pekerjaanku. Suka…. Tapi harus ada keseimbangan," kata McAvoy.

Keputusan tersebut McAvoy ambil melalui pertimbangan perhitungannya tentang masa hidup yang mungkin akan dijalaninya. Dengan siswa waktu yang ada dia menjalani sesuatu yang memang ingin dilakukan.

"Sebagai seseorang yang selalu berpikir saya akan bahagia mencapai usia 70 tahun dan kemudian mati, saya pikir, saya punya 31 tahun lagi. Penting untuk melakukan apa yang ingin saya lakukan, bukan apa yang harus saya lakukan," kata pemeran Split ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement