REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Terpidana terorisme Abu Bakar Baasyir telah selesai menjalankan pemeriksaan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, akibat adanya keluhan kaki Baasyir yang bengkak. Namun, setelah pemeriksaan sejak pukul 10.00 WIB dan selesai pada pukul 16.00 WIB, dokter mengatakan Baasyir tak perlu dirawat.
"Alasannya adalah karena di sini sudah selesai karena kita juga menghormati lapas, bahwa kalau sudah selesai penanganannya, Ustaz Abu dikembalikan lagi. Kami menghormati itu walaupun sebenarnya dalam posisi sekarang, Ustaz Abu harus dalam perhatian penuh oleh tim medis, sangat penuh,” kata dokter Meaty dari MER-C di RSCM, Selasa (29/1).
Pihaknya juga mengatakan, khawatir karena Baasyir di penjara hanya seorang diri tanpa pendamping, bahkan peralatan medis pun juga tidak lengkap dan terbatas. Tapi, jika nanti Baasyir memiliki keluhan lain, maka Baasyir dipersilakan untuk kembali lagi.
"Kita tahu Ustaz Abu kan sendiri di sana, tidak ada keluarga. Medis juga kita tahu medisnya sangat terbatas. Jadi untuk sementara boleh dipulangkan tapi nanti jika ada keluhan, balik lagi, bolak balik. Bayangkan dengan umur segitu,” ujar dokter Meaty.
Dokter Meaty sendiri merupakan pihak yang menangani Abu Bakar Baasyir berdasarkan permintaan keluarga sejak 2009 hingga sekarang. Sejak Baasyir masih ditahan di Bareskrim, lalu Nusakambangan, dan sekarang Gunung Sindur.
Hasil pemeriksaan, saat ini Baasyir mengalami sakit pada lututnya dan sudah ada penipisan bantalan di daerah lututnya. “Kita semua compare semua dari dokter geriatri, spesialis penyakit dalam, ortopedi, dan bedah faskuler. Keempatnya sepakat ustadz abu dalam keadaan gini harus home care. Pemeriksaan semua dilakukan di sini. diagnosis ada foto rontgen dada dan kaki,” kata Meaty.
Pantauan Republika, Baasyir keluar dari pintu lain yang tidak dijaga oleh awak media. Namun, pihak dari kepolisian dengan membawa senjata laras panjang bersiap di Gedung Kencana RSCM. Baasyir dibawa kembali ke tahanan dengan mobil Avanza berplat merah.