Selasa 29 Jan 2019 20:09 WIB

Puskaptis: Tingkat Partisipasi Masyarakat pada Pemilu Tinggi

Hasil survei menunjukan 82,23 persen masyarakat akan berpartisipasi dalam pemilu 2019

Direktur Pusat Kajian dan Pembangunan Stategis (Puskaptis) Husin Yazid
Foto: Yasin Habibi/Republika
Direktur Pusat Kajian dan Pembangunan Stategis (Puskaptis) Husin Yazid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei terbaru yang dilakukan Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menunjukan tingkat partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019 sangat tinggi. Hasil survei memprediksi sekitar 82,23 persen publik akan berpartisipasi dalam pemilu 2019.

Direktur Eksekutif Puskaptis, Husin Yazid mengatakan tingginya tingkat partisipasi masyarakat karena dari tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pemilu yang akan diselenggarakan 17 April 2019 juga tinggi. "Sebanyak 89,38 persen mengetahui akan diselenggarakannya Pemilu pada 17 April mendatang," katanya saat memaparkan hasil surveinya, di Jakarta, Selasa (29/1).

Menurutnya, tingginya tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pemilu 2019 berkorelasi terhadap tingginya partisipasi, yakni diprediksi sekitar 82,23 persen publik akan berpatisipasi dalam pemilu 2019. "Di sisa waktu yang ada semua pihak yakni KPU, Bawaslu, partai politik dan pemerintah bisa menggiatkan sosialisasi kepada publik sehingga dapat meningkatkan partisipasinya," ujarnya.

Tingginya partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya lantaran sebanyak 77,33 persen beralasan bahwa memilih merupakan suatu kewajiban bagi seorang warga. Survei tersebut dilakukan pada 8 Januari-14 Januari 2019 secara proporsional di 34 provinsi yang punya hak pilih dalam Pilpres 17 April 2019, yaitu mereka yang telah berusia 17 tahun atau sudah menikah dan terdaftar di KPU sebagai pemilih ketika survei dilakukan. 

Selanjutnya random di tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan/desa, kampung/RW/RT, penyebaran wilayah di 50 persen perkotaan dan 50 persen pedesaan.  Jumlah sample responden yang diambil sebanyak 2.100 orang yang dilakukan secara random sistematis, dengan margin of error sekitar 2,4  persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement