REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), masih terus berjangkit. Bila pekan sebelumnya tercatat hanya 38 warga yang terjangkit DBD sejak awal tahun, maka pada akhir Januari 2019 ini tercatat sudah mencapai 78 kasus.
Sedangkan mengenai penderita yang meninggal dunia akibat DBD, hingga kini masih tercatat hanya 1 orang. ''Pasien yang meninggal merupakan warga Kecamatan Karangmoncol,'' jelas Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) pada Dinas Kesehatan Purbalingga, Aji Sumbodo, Selasa (29/1).
Sementara dari hasil PE (Penyelidikan Epidemologi) di masing-masing puskemas, kasus DBD terbanyak terjadi di wilayah Kecamatan Padamara sebanyak 13 kasus. Kemudian Kecamatan Kalimanah sebanyak 11 kasus, Kecamatan Kutasari dan Purbalingga masing-masing sebanyak 9 kasus, dan Kecamatan Bojongsari 5 kasus.
''Intinya, penyebaran kasus DBD ini ditemukan hampir di seluruh wilayah kecamatan di Purbalingga. Namun yang terbanyak ada di lima kecamatan tadi,'' katanya.
Terkait hal ini, Aji mengaku Dinkes Purbalingga sudah mengirimkan surat kepada seluruh pimpinan puskesmas untuk meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat. ''Pertugas puskesmas kami minta berkoordinasi dengan kades untuk menggiatkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),'' katanya.
Mengenai kegiatan fogging, Aji menyatakan, sejak awal Januari 2019 pihaknya telah dilakukan 24 kali melakukan pengasapan. Pengasapan ini dilakukan di wilayah-wilayah yang diketahui terdapat warga yang terjangkit DBD.
Seperti pada Selasa (29/1), petugas dari Dinkes melakukan fogging di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar. Hal ini mengingat jumlah warga yang terjangkit DBD di desa ini cukup banyak. Kades Karanganyar, Tofik, menyebutkan sejak awal Januari 2019 lalu, warganya yang terjangkit DBD ada sebanyak 8 orang.