Rabu 30 Jan 2019 00:29 WIB

Mengenal Zona Perdagangan Tertua Dunia di Palmyra Suriah

Para pedagang berdatangan ke kota ini dari berbagai wilayah Timur dan Barat.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
The sun sets behind ruined columns at the historical city of Palmyra, in the Syrian desert, some 240km (150 miles) northeast the capital of Damascus November 12, 2010.
Foto: Reuters/Khaled al-Hariri
The sun sets behind ruined columns at the historical city of Palmyra, in the Syrian desert, some 240km (150 miles) northeast the capital of Damascus November 12, 2010.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS – Situs arkeologi Agora di pusat kota kuno Palmyra (disebut juga kota Tadmur) di Damaskus, Suriah konon merupakan ikon sebuah kota dengan perkembangan dan peradabannya. 

Situs itu berada diantara tembok pertahanan kota itu. Lokasi tersebut dijadikan titik berkumpul para pedagang yang datang dari Timur dan Barat. Karenanya kota itu biasanya mengambil pajak dari pedagang sehingga membuat pedagang bisa memajang barang-barang yang dijajakan di alun-alun.  

Pengambilan pajak atau bea cukai itu tertulis pada batu prasasti yang telah ditemukan di situs Agora. 

Prasasti pada batu yang ditemukan tersebut menuliskan semua jenis pajak yang dikumpulkan kota Plamyra. Hasil penarikan pajak ditempatkan di perbendaharaan kota itu.