Rabu 30 Jan 2019 08:13 WIB

Kedatangan Pesawat Rusia di Venezuela Jadi Pembicaraan

Banyak desas-desus di kalangan masyarakat seputar kedatangan pesawat penumpang Rusia

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi penerbangan
Ilustrasi penerbangan

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Kedatangan sebuah pesawat jet penumpang Rusia di Caracas mendapat sorotan media sosial di Venezuela. Berbagai desas-desus pun bermuculan sejak kedatangan pesawat penumpang Rusia yang tidak lazim tersebut.

Salah satunya adalah desas-desus mengenai misi khusus Rusia setelah sebelumnya Kremlin berjanji untuk mendukung sekutunya Presiden Venezuela Nicolas Maduro melawan upaya yang didukung Amerika Serikat untuk menurunkannya dari jabatannya.

Baca Juga

Pesawat jenis Boeing 777 milik maskapai Rusia Nordwind Airlines, dengan kapasitas penumpang sekitar 400 orang ini terparkir di salah satu sudut bandara di Caracas. Pesawat ini diketahui melakukan penerbangan langsung dari Moskow. Menurut data penerbangan, rute penerbangan Moskow-Caracas merupakan yang pertama kalinya dibuat.

Baik Nordwind Airlines maupun pemerintah Venezuela tidak segera menanggapi permintaan untuk mengomentari tentang alasan kedatangan pesawat itu ke Caracas.

Media sosial Venezuela dipenuhi dengan teori bahwa pesawat tersebut membawa tentara bayaran yang akan memandu Maduro menuju ke pengasingan atau sedang memuat emas. Tak satu pun dari teori-teori itu didasarkan pada bukti kuat.

Tetapi spekulasi itu merupakan bukti adanya ketidakpastian di negara itu. Diketahui, Maduro sedang berada di bawah tekanan internasional untuk mundur dan ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Pada pekan lalu, Reuters melaporkan bahwa kontraktor militer swasta yang melakukan misi rahasia untuk Rusia telah terbang ke Venezuela untuk meningkatkan keamanan Maduro dalam menghadapi protes massa kelompok oposisi.

Menurut data penerbangan yang tersedia untuk umum, pesawat itu biasanya terbang untuk jalur Rusia-Asia Tenggara dan tidak pernah tercatat terbang ke Caracas. Baik Nordwind maupun maskapai komersial lainnya tidak menawarkan penerbangan langsung Moskow-Caracas.

Surat kabar Rusia Novaya Gazeta melaporkan pesawat itu terbang dengan dua awak dan tidak ada penumpang.

Maduro mengklaim dia menghadapi upaya kudeta yang didukung Washington yang dipimpin oleh pemimpin oposisi Juan Guaido, yang pekan lalu menyatakan dirinya sebagai presiden dan diakui oleh Amerika Serikat sebagai kepala negara yang sah.

Rusia menuduh pemerintahan Presiden AS Donald Trump berusaha merebut kekuasaan di Venezuela dan memperingatkan terhadap intervensi militer. Kremlin pada Selasa (29/1) mengutuk sanksi baru AS terhadap sektor minyak Venezuela sebagai perbuatan tidak sah dan mencampuri urusan anggota OPEC.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement