Rabu 30 Jan 2019 12:56 WIB

Pemprov DKI Luncurkan Tiga Aplikasi Kesehatan

Penduduk Jakarta diminta melek teknologi agar bisa memanfaatkan aplikasi ini.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Dwi Murdaningsih
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meluncurkan produk-produk inovasi di bidang kesehatan berbasis teknologi pada Rabu (30/1). Ada tiga aplikasi sekaligus yang diluncurkan yakni Jak-Track, e-Jiwa, dan DBDKlim.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, tiga aplikasi kesehatan tersebut diinisiasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Hal itu sebagai bentuk komitmen Pemprov menyelesaikan permasalahan-permasalah terkait kesehatan.

"Kehadiran ini mencerminkan komitmen kami bahwa kita semua ingin agar kesehatan menjadi prioritas pertama bagi kita itu benar-benar penuh dengan trobosan-trobosan baru," ujar Anies dalam sambutannya di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.

Ia memaparkan, beberapa masalah yang ada di Jakarta perlu diselesaikan Pemprov dengan bantuan masyarakat. Anies meminta masyarakat Jakarta yang melek teknologi untuk memanfaatkan tiga aplikasi yang sudah disediakan sebagai langkah preventif dan promotif.

“Bila kita bisa melibatkan seluruh masyarakat dalam aktivitas untuk juga preventif dan promotif, maka ikhtiar untuk menjadikan masyarakat Jakarta sehat insyaallah akan tercapai lebih baik,” kata Anies.

Ia juga mengajak masyarakat melakukan gerakan dengan kreatifitas dan inovasi terutama masalah kesehatan. Menurutnya, kepemilikan masalah bukan hanya di tangan institusi pemerintah, tetapi juga ada di seluruh komponen masyarakat.

"Kalau yang memiliki itu hanya pemerintah maka itu disebut program, tetapi kalau yang memiliki masalah itu masyarakat maka itu disebut gerakan," kata dia.

Jak-Track adalah sistem aplikasi online berbasis web yang berisi sistem informasi terintegrasi. Sistem ini merupakan model tracking data, laporan, kemajuan dan capaian program penanggulangan HIV AIDS di DKI Jakarta.

Jak-Track juga berfungsi sebagai alat pengawasan program dan peningkatan kualitas yang mudah, cepat meringankan beban pencatatan dan pelaporan data. Aplikasi Jak-Track merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Smart City Diskominfotik.

DBDKlim adalah aplikasi berbasis web yang dapat menunjukkan prediksi angka insiden demam berdarah (DBD) pada masing-masing kota di DKI Jakarta. Aplikasi ini menggunakan curah hujan dan kelembaban sebagai prediktor.

Dinas Kesehatan DKI bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan pengembangan model peringatan dini penyebaran penyakit DBD berbasis iklim dan data surveilan Dinas Kesehatan.

Aplikasi E-Jiwa merupakan aplikasi berbasis android yang berguna untuk mendeteksi dini masalah kejiwaan. Petugas kesehatan terlatih dari masing-masing fasilitas kesehatan akan mengatasi di wilayahnya masing-masing kepada masyarakat.

Petugas memberikan 29 pertanyaan singkat terkait gangguan perasaan, NAPZA, gejala psikotik, dan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Hasil dari jawaban tersebut akan dikalkulasi secara otomatis. Kemudian akan menampilkan status kesehatan jiwa seseorang sehingga petugas kesehatan dapat menentukan langkah selanjutnya dengan cepat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement