Rabu 30 Jan 2019 16:28 WIB

Penghimpunan Zakat Sleman Belum Optimal

Potensi zakat di kalangan ASN saja diperkirakan mencapai Rp 8,5 miliar

Rep: Wahyu Suryana / Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi Zakat
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Zakat

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Potensi penghimpunan zakat di DIY, khususnya Kabupaten Sleman, cukup besar. Sayangnya, penghimpunan yang dilakukan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sleman sepanjang 2018 belum mampu meraih potensi tersebut.

Ketua Baznas Kabupaten Sleman, Kriswanto mengatakan, potensi zakat di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) saja diperkirakan mencapai Rp 8,5 miliar. Tapi, zakat yang berhasil dikumpulkan sepanjang 2018 sebesar Rp 3,5 miliar. "Dari total penghimpunan Baznas (Sleman) tahun ini kita bisa menghimpun Rp 4,1 miliar," kata Kriswanto di Pendopo Parasamya Sleman, Rabu (30/1).

Sisihan dari angka itu berasal dari masyarakat yang datang langsung menyetorkan zakatnya ke Baznas Kabupaten Sleman. Khusus untuk pengumpulan zakat ASN, ia berpendapat, penghimpunan awal tahun sudah cukup baik.

Terlebih, atas persetujuan Bupati dan Sekda, yang melakukan safari silaturahim ke semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Sleman. Kegiatan safari itu disebut mendapatkan respons positif dari OPD.

Selain itu, sebagai pendorong penghimpunan zakat dari elemen ASN-ASN, Baznas Kabupaten Sleman akan menempatkan kotak infaq di beberapa OPD yang banyak dikunjungi masyarakat. Tujuannya, mempermudah masyarakat menyalurkan zakatnya.

Sebagai bentuk apresiasi, Baznas Kabupaten Sleman telah menggelar Pekan Zakat Panutan. Gelaran itu berlangsung mulai 29 Januari 2019 dan berlangsung sampai 4 Februari 2019.

Harapannya, acara itu mampu membangun komitmen, memperbarui kesanggupan dan kesadaran bersama. Utamanya, dalam rangka meningkatkan pengumpulan zakat dari seluruh OPD di Kabupaten Sleman.

Pekan Zakat Panutan dibuka langsung Bupati Sleman, dan diawali oleh penyerahan penghargaan kepada 17 unit pengumpul zakat (UPZ) atas komitmennya. UPZ-UPZ itu dinilai proaktif dalam pengumpulan zakat setiap tahunnya.

Diserahkan pula bantuan pemberdayaan ekonomi produktif berbasis masjid kepada tiga UPZ. Ada UPZ Masjid Al Istiqomah di Kecamatan Tridadi, UPZ Masjid Nurul Islam di Kecamatan Seyegan dan UPZ Masjid Baiturrahman di Kecamatan Ngaglik.

Selain itu, dilakukan penandatanganan kesanggupan membayar zakat profesi dari sejumlah pejabat di Kabupaten Sleman. Dalam sambutannya, Bupati Sleman, Sri Purnomo berharap, gelaran itu bisa membangkitkan semangat zakat semua OPD.

"Zakat yang dikumpulkan awal tahun ini sangat bermanfaat, bagi para penerima zakat agar dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi dan mengentaskan kemiskinan," ujar Sri.

Ia turut memberikan semangat kepada para pengumpul zakat. Sri mengingatkan, Allah SWT sendiri sudah menekankan pentingnya tugas itu melalui Alquran surat Attaubah ayat 103. Surat itu sendiri berbunyi: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka.

Ia menilai, itu mengingatkan agar pengumpul zakat proaktif jemput bola. Untuk itu, Sri merasa, memang harus ada petugas zakat yang mendatangi mereka yang belum sempat menyetorkan zakat. Termasuk mereka yang belum memiliki pemahaman tentang pengumpulan zakat. "Sehingga, dengan metode tersebut diharapkan ada kesepahaman untuk menyalurkan zakat ke Baznas," kata Sri.

Ia berharap, selain proaktif menjemput zakat, pentasyarufan zakat Baznas juga bersinergi dengan Dinas Sosial. Terutama, dalam membantu program pengentasan kemiskinan masyarakat di Kabupaten Sleman. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement