Rabu 30 Jan 2019 16:34 WIB

Banjir Gowa, Korban Meninggal Tercatat 53 Orang

Beberapa sarana infrastruktur seperti jembatan dilaporkan rusak.

Wapres Jusuf Kalla didampingi Menteri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau jembatan di Desa Moncongloe, Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, ambruk diterjang banjir, saat kunjungan ke Lokasi Bencana Banjir di Sulawesi Selatan, Minggu (27/1/2019).
Foto: dok. Tim Media Wapres
Wapres Jusuf Kalla didampingi Menteri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau jembatan di Desa Moncongloe, Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, ambruk diterjang banjir, saat kunjungan ke Lokasi Bencana Banjir di Sulawesi Selatan, Minggu (27/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, GOWA -- Korban meninggal dunia dalam bencana alam banjir dan longsor di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan bertambah menjadi 53 orang. Beberapa sarana infrastruktur juga dilaporkan rusak.

"Sesuai data yang masuk per tanggal 29 Januari pukul 23.00 WITA, jumlah korban meninggal ditemukan sudah 53 orang," ujar Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan di Gowa, Rabu (30/1).

Adnan mengatakan, korban meninggal yang berhasil ditemukan hari kedelapan cuma satu orang yakni Sudding Dg Jalling (56) warga Desa Rannangloe, Kecamatan Bungaya. Adnan menyatakan, semua tim telah bekerja dengan baik, namun jumlah korban tertimbun yang ditemukan hanya satu. Begitu juga dengan penemuan jasad korban sehari sebelumnya yang juga hanya satu orang.

Adapun, korban-korbannya pada hari pertama yakni, Akram Al Yusran (3) warga Kelurahan Pangkabinanga, Rizal Lisantrio (48) warga BTN Batara Mawang, Sarifuddin, Daeng Baji warga Kecamatan Bungaya, Sri Hastuti, warga Kecamatan Malino, Lebang, warga Kecamatan Bungaya. Hari kedua enam orang jenazah, Nur Janna Djalil (70) warga Kompleks BTN Zigma, Sri Wahyuni (11), Nurkifayah (20), Daeng Sada (62), Lina (30), Ulfa (2) yang semuanya adalah warga Kecamatan Manuju.

Pada hari ketiga ditemukan lagi 17 orang warga Kecamatan Bungaya. Korban atas nama Hamzah Bin Nuru, Erlangga, Mutung Daeng Kasma, Muh Iksan, Karimuddin, Bonto Bin Baso, Daeng Tola, Daeng Bola, Hamsir, Aldi, Daeng Jarung, Hj Naha, Saeni dan Tino Bin Leo, Rahmatia (45), Asni (35) dan Ana (11).

Hari keempat ditemukan empat orang warga tertimbun lagi, Daeng Lobo (35) warga Desa Pattallikang, Maudu (65), warga Kelurahan Sapaya, Husni Dg Tutu (41) warga Pasar Sapaya, dan Nia Daniati warga Pasar Sapaya, Kecamatan Bungaya. Hari Kelima sebanyak 12 orang warga Desa Pattallikang, Kecamatan Manuju yakni, Daeng Mansyur (45), Sukma (45), Ariska (anaknya Sukma),  Daeng Sija (68), Hamzah Df Gau (38), Erlangga  (1), Dg Mutung (36) Ikhsan (9), Nurmiati Dg Sibo (25), Amanda (13), Ikbal (25) Dg Cicik (50) serta Hamsah Dg Sija korban terakhir ditemukan di hari keenam.

Bupati Adnan mengungkapkan, selain korban banjir dan longsor, empat sarana infrastruktur jembatan penghubung juga dinyatakan terputus. Satu jembatan yang putus adalah jembatan Bongaya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement