REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta menjadwalkan pelaksanaan perakitan kotak suara pada awal Februari. KPU harap tidak ada kendala selama prosesnya sehingga bisa dirampungkan dalam bulan yang sama.
"Kami jadwalkan pada pekan pertama Februari. Mungkin setelah libur Imlek atau pada 6 Februari. Perakitan dilakukan di gudang," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo di Yogyakarta, Rabu (30/1).
Menurut dia, proses perakitan seharusnya tidak terlalu sulit yaitu membuka kotak suara yang semula dalam posisi terlipat untuk kemudian dibentuk menjadi kotak. Selama proses perakitan, petugas juga diminta untuk mengecek kondisi fisik kotak.
"Misalnya saja ada kotak yang rusak karena berlubang atau kerusakan lainnya sehingga tidak layak digunakan saat pemilu. Namun, kami optimistis jika kondisi kotak suara yang tersimpan di gudang dalam keadaan baik semuanya," kata Hidayat.
Perakitan kotak suara akan dilakukan oleh petugas khusus yang ditunjuk oleh masing-masing Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). "Satu PPK menunjuk satu petugas untuk merakit kotak suara dan memperoleh honor. Untuk sementara ini, satu kecamatan satu petugas," katanya.
Jumlah total kotak suara yang akan dirakit mencapai sekitar 7.000 kotak. Yaitu masing-masing lima kotak untuk 1.373 tempat pemungutan suara (TPS) ditambah sekitar 200 kotak untuk kebutuhan rekapitulasi di tingkat kecamatan.
Kotak suara yang sudah dirakit akan tetap disimpan di gudang dengan penanganan khusus yaitu memasang palet atau papan kayu agar kotak suara tidak langsung bersentuhan dengan lantai, serta fumigasi dan penyemprotan disinfektan agar tidak ada rayap atau hama lain yang merusak logistik. Palet yang digunakan untuk menumpuk kebutuhan logistik terlebih dulu dilapisi dengan plastik sehingga jika ada hama atau air tidak langsung mengenai logistik dan terakhir ditutup menggunakan terpal.
Hingga saat ini, Hidayat mengatakan, hampir semua kebutuhan logistik Pemilu 2019 untuk Kota Yogyakarta sudah tersedia. Hanya menyisakan formulir yang dicetak DIY serta surat suara dari pusat yang belum. "Untuk template suara pilpres juga sudah tersedia, namun untuk DPRD masih harus menunggu surat suara," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika