Rabu 30 Jan 2019 17:50 WIB

Atasi Masalah Sampah, Depok akan Terapkan Sanitary Landfill

Metode ini menekan bibit penyakit pada sampah tak sampai ke permukiman.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Gita Amanda
Pekerja menggunakan alat berat menumpuk sampah di TPA Cipayung, Depok, Jawa Barat, Jumat (27/3).  (foto : MgROL_34)
Pekerja menggunakan alat berat menumpuk sampah di TPA Cipayung, Depok, Jawa Barat, Jumat (27/3). (foto : MgROL_34)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok berencana menerapkan metode sanitary landfill pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung. Ini dilakukan sebagai upaya menekan polusi udara yang dihasilkan dari bau sampah.

Kepala DLHK Kota Depok, Etty Suryahati di Balai Kota Depok, Rabu (30/1), menjelaskan metode sanitary landfill adalah sistem pengelolaan atau pemusnahan sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi cekungan, memadatkannya, dan menimbunnya dengan tanah. Hal ini juga dilakukan agar bibit penyakit yang ada dalam sampah tidak sampai ke wilayah permukiman.

"Tentunya sebelum metode ini dilakukan, kita pelihara dulu kebersihannya, baru kita cari titik lokasi untuk diterapkan. Karena beberapa titik lain, biasanya masih aktif digunakan," kata Etty.

photo
Pemulung mencari sampah yang dapat didaur ulang di tumpukan sampah di TPA Cipayung, Depok, Jawa Barat, Jumat (27/3). (foto : MgROL_34)

Dia mengutarakan, saat ini pihaknya menyiasati dengan menutup sampah menggunakan kompos dari Unit Pengelola Sampah (UPS). Upaya ini efektif membantu penyerapan bau yang dihasilkan oleh sampah.

"Sementara sampah kita tutup pakai kompos dari UPS, tetapi ke depan apabila kita sudah buang sebagian sampah ke TPA Nambo Bogor, sudah kita pelihara dengan baik, baru kita tutup dengan tanah dan kita jaga," tuturnya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) TPA Cipayung, Ardan mengutarakan metode sanitary landfill akan dilakukan setelah sebagian sampah di TPA Cipayung dibuang ke TPA Lulut-Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten, Bogor. Apabila sebagian sampah sudah dibuang ke TPA  Lulut-Nambo, Kabupaten Bogor, maka baru bisa menerapkan metode sanitary landfill.

"Secara otomatis sampah akan berkurang dan kita fokus membenahi sampah di TPA Cipayung," kata Ardan.

Dia mengungkapkan, rencananya pada 2019, sebagian sampah di TPA Cipayung akan dibuang ke TPA Lulut-Nambo, Bogor sebanyak 200 ton hingga 300 ton setiap harinya. Setiap hari produksi sampah yang masuk ke TPA Cipayung sebanyak 750 ton. Dengan dibuangnya sebagian sampah ke TPA Lulut-Nambo, Bogor dapat mengurangi beban kapasitas TPU Cipayung yang sudah overload.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement