REPUBLIKA.CO.ID, RAJASTHAN -- Wabah flu babi di salah satu daerah tujuan wisata terbesar di India, negara bagian Rajasthan, telah menewaskan 76 orang tahun ini.
Suhu udara yang lebih dingin telah memperburuk wabah virus H1N1. Rajasthan yang terletak di bagian barat negeri itu, mencatat lebih sepertiga dari seluruh kematian akibat flu babi di India, kata para pejabat.
Kota-kota di Rajasthan, dengan istana-istana dan benteng-benteng kuno, menarik banyak wisatawan asing, walaupun menurut para pejabat tidak ada laporan wisatawan terpapar virus tersebut. Lebih 8.700 orang di Rajasthan telah diperiksa terkait dengan H1N1 tahun ini, dan 1.976 dinyatakan positif pada Selasa, kata juru bicara departemen kesehatan negara bagian itu kepada Reuters.
Distrik Jodhpur dinyatakan kawasan yang paling parah terpapar. Sejauh ini tercatat 23 dari 76 kematian di negara bagian tersebut bulan ini. Rajasthan melaporkan 705 kasus flu babi dan 53 kematian dalam bulan Januari tahun lalu.
Satu tim dari Pusat Nasional untuk Penegendalaian Peenyakit (NCDC) tiba di Jodphur pada Selasa. Mereka akan berada selama dua hari untuk meneyelidiki wabah tersebut.
Manuruit data NCDC, di seluruh India terdapat 4.571 kasus virus H1N1 dan 169 kematian dilaporkan pada 27 Januari. Para dokter mengatakan wabah yang terjadi di Rajasthan sebagian akibat suhu udara lebih dingin daripada cuaca normal.
"Ini penyakit musiman dan cuaca kondusif untuk multiplikasi virus," kata Raman Sharma, guru besar senior di SMS Medical College di Jaipur, ibu kota Rajasthan.