REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pemerintah Kabupaten dan Kota Sukabumi terus menggiatkan sosialisasi bahaya penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Langkah ini dilakukan menyusul bertambahnya kasus DBD di awal 2019.
"Kegiatan sosialisasi bahaya penyakit DBD terus dilanjutkan di daerah yang dilaporkan terdapat kasus,’’ ujar Wakil Supervisor DBD Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi Joppy JR kepada wartawan Kamis (31/1). Upaya ini dibarengi dengan gerakan PSN dan pengasapan atau fogging.
Penanganan lainnya berupa gerakan satu rumah satu pemantau jentik nyamuk (Jumantik). Sejumlah tindakan ini denan melibatkan unsur atau elemen masyarakat sekitar seperti yang dilakukan di Kecamatan Kadudampit. Di lokasi itu elemen masyarakat yang terlibat mulai dari pesantren, petugas dinkes, kecamatan. polsek, koramil, dan Satpol PP serta tokoh masyarakat.
Terbaru ungkap Joppy, upaya penanganan penyebaran DBD dilakukan di Kecamatan Warungkiara pada Rabu (30/1). Di kecamatan tersebut juga dilakukan hal yang sama untuk mencegah penyebaran DBD yang makin meluas.
Data Dinkes Kabupaten Sukabumi menyebutkan, saat ini ada delapan kecamatan yang melaporkan kasus DBD. Ke delapan daerah itu yakni Kecamatan Kadudampit, Cikembar, Parungkuda, Cicantayan, Nagrak, Sukaraja, Sukabumi, dan Warungkiara.
Joppy menuturkan, di awal tahun kasus DBD biasanya memang naik. Terlebih dengan kondisi musim hujan yang intensitasnya cukup tinggi.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Sukabumi mengeluarkan surat edaran untuk gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Kebijakan ini diambil menyusul bertambahnya kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di teengah masyarakat.
"Kami mengajak masyarakat untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk,’’ ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada wartawan di Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi pada Kamis 24 Januari 2019. Hal ini disampaikan disela-sela gerakan PSN di daerah yang terdapat kasus penyakit DBD di Sindangsari, Kecamatan Lembursitu.
Menurut Fahmi, penyebaran DBD berawal dari jentik nyamuk yang ada di genangan air bersih. Pemkot memastikan agar air yang tergenang bisa dicegah dengan gerakan PSN.
Oleh karena itu kata Fahmi pemkot mengeluarkan surat edaran gerakan PSN agar digiatkan di tengah masyarakat. Caranya dengan menggalakan kegiatan 3M Plus berupa menguras tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk atau menguburnya.
Baca juga: VA Dilarikan ke Rumah Sakit Setelah Diperiksa Polisi 12 Jam
Baca juga: Din Minta Polemik Pernyataan Said Aqil Dihentikan