REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) akan mengirimkan surat kepada pemerintah pusat untuk meminta kebijakan khusus bagi tarif pesawat ke Lombok, NTB.
Hal ini dikatakan Sekretaris Daerah NTB Rosiady Sayuti di Mataram, NTB, Rabu (30/1). Rosiady mengatakan, tingginya harga tiket pesawat sangat berdampak bagi sepinya kunjungan wisatawan ke Lombok.
"Pekan ini (surat akan dikirim), terkait perbanyak harga promo atau penurunan harga tiket pesawat, terutama rute Jakarta-Lombok," ujar Rosiady.
Selain penurunan harga tiket pesawat, Pemprov NTB juga meminta maskapai dalam negeri, Garuda Indonesia dan Citilink tidak mengurangi frekuensi penerbangan ke Lombok. "Kami juga berusaha mencegah pengurangan frekuensi, sekarang Garuda kurang sekali," kata Rosiady.
Rosiady memahami manajemen maskapai tentu memiliki pertimbangan bisnis dalam menaikan harga tiket pesawat. Namun, dia meminta adanya perlakuan khusus bagi NTB yang sedang berjuang dalam pemulihan sektor pariwisata pascagempa yang melanda wilayah ini pada tahun lalu.
"Kita berharap maskapai milik negara, Garuda dan Citilink bisa berempati terhadap dunia pariwisata di NTB pascagempa dengan memperbanyak tiket harga promo atau penurunan harga tiket pesawat," kata Rosiady.