Kamis 31 Jan 2019 13:40 WIB

Sultan Abdullah Resmi Menjadi Raja Malaysia

Sultan Ahmad Shah resmi dinobatkan sebagai Raja Malaysia ke-16 .

Rep: Fergi Nadira/ Red: Andi Nur Aminah
Raja Malaysia Sultan Abdullah bin Sultan Ahmad Shah didampingi permaisuri Tunku Azizah Aminah Maimunah saat upacara penobatan sebagai Raja Malaysia ke-16.
Foto: al jazeera
Raja Malaysia Sultan Abdullah bin Sultan Ahmad Shah didampingi permaisuri Tunku Azizah Aminah Maimunah saat upacara penobatan sebagai Raja Malaysia ke-16.

REPUBLIKA.CO.ID, PAHANG -- Sultan Abdullah bin Sultan Ahmad Shah resmi dinobatkan sebagai Raja Malaysia ke-16 di bawah sistem monarki negara. Pria berusia 59 tahun itu mengenakan pakaian tradisonal daerah berwarna biru pucat untuk upacara penobatannya.

Pada Kamis (31/1) pagi waktu setempat, Sultan ditemani sang istri Tunku Azizah Aminah Maimunah menyatakan sumpah jabatan di Istana Nasional di Kuala Lumpur. Penobatan ini terjadi selang satu bulan usai keputusan tiba-tiba dari pendahulunya, Sultan Muhammad V.

Sembilan rumah tangga kerajaan Malaysia bergiliran mencabat sebagai raja, atau Yang di-Pertuan Agong. Masing-masing selama lima tahun sebagai bagian dari sistem yang disepakati pada 1957.

Sistem itu dimulai ketika Malaya mendapat kemerdekaan dari Inggris. Sultan Abdullah, yang berasal dari negara bagian pusat Pahang, naik takhta ketika pemerintah Mahathir Mohamad memenangkan kekuasaan pada bulan Mei sehingga bergerak untuk memperkenalkan reformasi kelembagaan yang luas.

Dilansir Aljazirah, Raja Malaysia adalah kepala negara dan komandan angkatan bersenjata dan juga mengawasi penunjukan penting. Mahathir, menteri pemerintah dan anggota parlemen menyambut raja baru di gedung parlemen sebelum penobatan.

Saat penobatan, Raja Malaysia memeriksa penjaga kehormatan dan diberi hormat 21-pistol. Sultan Muhammad V (49 tahun) mengundurkan diri pada 6 Januari setelah hanya dua tahun di atas takhta. Hal ini merupakan pertama kalinya seorang raja mengundurkan diri. Istana tidak memberikan alasan untuk keputusan Muhammad V itu.

Raja baru kali ini adalah pemain olahraga polo yang tajam, memiliki hasrat dan hobby sepak bola dan merupakan anggota komite eksekutif dari badan sepak bola dunia FIFA. Setelah sekolah di Malaysia, pemain polo itu melanjutkan studinya di Inggris dan menjadi bagian dari akademi militer Sandhurst.

Terlepas dari peran seremonial semata, keluarga kerajaan Islam Malaysia sangat dihormati, terutama dari Muslim Melayu, kelompok mayoritas negara itu. Mengritik mereka adalah sebuah larangan keras.

Potret raja dan ratu menghiasi gedung-gedung pemerintah di seluruh negeri. Raja juga merupakan kepala simbolis Islam di negara ini, serta kepala militer nominal. Para sultan di Malaysia menelusuri garis keturunan kembali ke abad ke-15. Raja disebut sebagai Yang di-Pertuan Agong.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement