Kamis 31 Jan 2019 16:07 WIB

Siap Beroperasi, Izin RS UII Keluar Hari Ini

Soft launching RS UII akan dilaksanakan pada 10 Februari 2019.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Direktur Utama RS UII Widodo Wirawan (kanan) usai bertemu Sri Sultan HB X.
Foto: Neni Ridarineni.
Direktur Utama RS UII Widodo Wirawan (kanan) usai bertemu Sri Sultan HB X.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA –- Daerah Istimewa Yogyakarta bakal memiliki satu lagi sarana rumah sakit. Adalah Yayasan Badan Amal Usaha Universitas Islam Indonesia (UII) siap memulai operasional Rumah Sakit (RS) Universitas Islam Indonesia (UII) yang berlokasi di Jalan Srandakan Km 5,5 Gedongsari, Wijirejo, Pandak, Kabupaten Bantul.

Kamis (31/1), jajaran manajemen beraudiensi dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan Yogyakarta. Mereka sekaligus melaporkan bahwa izin operasional rumah sakit sudah keluar per hari ini.

Alhamdulillah, izin untuk RS UII sudah keluar hari ini. Karena itu kami ke sini memperkenalkan manajemen RS UII dan meminta restu kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk kegiatan RS UII di Kabupaten Bantul,” kata Direktur Utama RS UII, Widodo Wirawan.

Menurut dia, rencananya soft launching RS UII akan dilaksanakan 10 Februari 2019. Sedangkan grand openingnya pada 3 April 2019 yang rencananya dihadiri Gubernur DIY. Widodo menambahkan, pada awal beroperasi, RS UII memfokuskan pada pelayanan komprehensif ibu dan anak, penanganan trauma center, dan kecelakaan lalu lintas.

“Dalam memilih pelayanan unggulan tersebut kami bersinergi dengan Pemkab Bantul. Kebetulan, pada 2018 di Kabupaten  Bantul angka kematian ibu tertinggi di DIY dan kasus penyakit anak juga tinggi. Karena itu kami berharap bisa berpartisipasi untuk menyukseskan program pemerintah, khususnya menurunkan angka kematian ibu dan anak,” kata Widodo.

Rencana ke depan, katanya, RS UII juga sebagai rumah sakit pendidikan. Rumah sakit ini masuk kelas C dan umum, tetapi belum menerima pasien dengan BPJS. Karena syaratnya untuk bermitra dengan BPJS harus sudah terakreditasi. 

"Sekarang sedang proses akreditasi. Layanan yang diberikan ada 14 dokter spesialis dan sebagian besar masih part time bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran UII dan pemerintah," jelasnya.

Saat ini, rumah sakit dilengkapi tempat tidur sebanyak 105 buah dan kelas III sebanyak 20 tempat tidur, kelas II 20 tempat tidur, kelas I 10 tempat tidur, dan sisanya VIP, VVIP, dan suite room.

Terdapat pula pelayanan healthy care seperti paket Healthy Life Center, Cardiovascular Screening, Woman and Screening Package, paket pre-wedding, paket Medical Checkup Tourism,(umrah, haji, dan lain-lain), paket Screening Stroke, paket Penyakit Menular Seksual, paket Screening Alergi, dan lainnya.

Ia menegaskan, sekitar 70 persen tenaga kerja RS UII merupakan serapan dari wilayah Bantul. “Alhamdulillah, sesuai dengan harapan Pak Bupati Bantul yakni untuk mencerdaskan, menyejahterakan, dan menyehatkan masyarakat Bantul,” ujarnya.

Pada pertemuan itu, Sri Sultan HB X berpesan agar RS UII berjejaring dengan rumah sakit lain, termasuk dengan RSUP Dr Sardjito. “Ngarso Dalem (red. Sultan HB X)  juga berpesan dan berharap  RS UII meningkatkan kualitas pelayanan dengan menggandeng stakeholder dari luar negeri dan diminta untuk sebagai rumah sakit berstandar internasional,” kata Widodo.

Secara terpisah, Ketua Yayasan Badan Wakaf UII Suwarsono Muhammad mengatakan alasan mendirikan RS UII karena rumah sakit bisa dikatakan sebagai lembaga yang relatif mudah untuk berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan.

"Itu salah satu tugas Badan Wakaf. Adapun tugas Badan Wakaf yang lain adalah mencari tambahan dana untuk pengembangan pendidikan. Siapa tahu rumah sakit bisa membantu menghasilkan tambahan pendapatan untuk pengembangan pendidikan,” ujarnya.

Dengan berdirinya RS UII seluas dua hektare di Bantul, kata Suwarsono, karena Bantul perlu mendapatkan perhatian dari aspek kesehatan. Bantul juga merupakan wilayah yang tepat untuk mendapatkan perbaikan dalam aspek kesehatan. "Sehingga diharapkan RS UU dapat memberikan kontribusi pada aspek kesehatan,” kata Suwarsono.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement