Jumat 01 Feb 2019 00:01 WIB

Innalillahi, Mantan Kapolri Awaloeddin Djamin Wafat

Polri Kehilangan Sosok Awaloeddin yang penuh dedikasi.

Mantan Kapolri Awaloeddin Djamin
Foto: Google
Mantan Kapolri Awaloeddin Djamin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri menyampaikan duka mendalam atas berpulangnya mantan Kapolri Jenderal (Purn) Awaloedin Djamin. "Polri turut berduka yang mendalam atas meninggalnya Bapak Awaloedin," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Syahar Diantono di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (31/1).

Syahar mengatakan, Polri sangat kehilangan sosok Awaloedin karena jasa dan pengabdiannya yang besar untuk institusi Polri selama ini. "Beliau turut berjasa sangat besar bagi Polri dan mengabdikan dirinya untuk Polri. Pemikiran-pemikiran beliau banyak disumbangkan untuk kemajuan Polri," katanya.

Jenderal (Purn) Awaloedin Djamin lahir di Padang, Sumatra Barat, 26 September 1927. Awaloedin pernah menjadi anggota DPR Gotong Royong pada 1964-1966.

Ia pun dipercaya untuk mengemban tugas sebagai Menteri Tenaga Kerja dalam Kabinet Ampera pada era Presiden Soeharto pada tahun 1966-1967. Pada 1970, pria asal Minang ini menjadi Direktur Lembaga Administrasi Negara. Selanjutnya pada 1976, Awaloedin ditunjuk menjadi Duta Besar RI untuk Jerman Barat.

Awaloedin pun tercatat menjabat sebagai Kepala Kepolisian RI pada periode 1978-1982. Awaloedin juga didapuk sebagai "Bapak Satpam Indonesia" karena dia mempelopori lahirnya Satuan Pengamanan (Satpam).

Kisah pengabdian Awaloedin untuk Polri dan Indonesia akhirnya terhenti karena sakit yang dideritanya. Ia pun menghembuskan nafas terakhirnya saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, Kamis.

Jenazah Awaluddin akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jumat (1/2). Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dijadwalkan menjadi inspektur dalam upacara penghormatan pemakaman Awaloedin.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement