REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sebanyak 10 petugas kepolisian dari Polsek Pagutan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, membimbing anak-anak membaca Alquran dan Iqra. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Gerakan Maghrib Mengaji yang dimulai pada Kamis (31/1).
Kapolsek Pagutan Iptu Agus Rahman menjelaskan Program Maghrib Mengaji baru di mulai hari pertama ini, program itu untuk anggota yang Muslim.
"Pihak kami akan menggelar program ini untuk seterusnya, ini menjadi program unggulan Kepolisian Sektor Pagutan, kami akan melaksanakanya setiap seminggu sekali, setiap kamis malam, di lingkungan yang ada di sekitaran Kelurahan Pagutan dan Kelurahan Pagesangan secara bergantian," katanya.
Ia menambahkan tujuan program ini dibuat untuk pendekatan kepada masyarakat, menjalankan silaturrahim antara angota kepolisian dengan masyarakat sekitar, dan dapat membaur hadir di tengah mereka. Dia mengatakan dengan cara ini masyarakat tidak lagi menilai anggota kepolisian menakutkan.
"Program yang kami lakukan bersama keluarga besar TPA Yayasan Nurussalam, mulai shalat Maghrib berjamaah, kemudian mengajarkan membaca Al Quran dan Iqra, memberikan pelajaran tajwid kepada adik-adik yang sudah membaca Al Quran dan diakhiri dengan Salat Isya berjamaah," katanya.
Sementara itu, Lalu Muhiddin, Ketua TPA Yayasan Nurussalam mengatakan pihaknya sangat bersyukur dan terbantu berkat kedatangan para anggota kepolisian Pagutan ke tempatnya.
"Anak-anak merasa antusias dan lebih semangat rasanya diajar mengaji oleh bapak polisi, dan kami pun sebagai pengajar sangat terbantu, karena anak-anak bisa lebih cepat selesainya sehingga mereka hari ini bisa pulang lebih awal," ungkapnya.
Ia berharap pihak kepolisian bisa terus eksis bersama masyarakat dalam setiap acara-acara. "Semoga program ini bisa terus dilaksanakan setiap minggunya dan bisa diterapkan di Polsek lainnya," katanya.