REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Facebook Inc telah menghapus ratusan akun dan grup di Indonesia yang terhubung dengan akun yang menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian. Kepala Kebijakan Keamanan Siber Facebook, Nathaniel Gleicher mengatakan, halaman akun yang dihapus mencapai 170 ribu akun di Facebook dan lebih dari 65 ribu akun di Instragram.
"Kami menghapus akun tersebut, bukan karena konten yang mereka bagikan, namun perilaku penipuan ini saling terkoordinasi," ujar Gleicher dilansir Reuters, Jumat (1/2).
Sebelumnya, Kepolisian Republik Indonesia mengungkap adanya jaringan kelompok yang kerap menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian. Kelompok tersebut bernama Saracen dan tiga anggota dari kelompok tersebut telah ditangkap.
Kepolisian mencurigai kelompok Saracen merupakan bagian dari sindikat yang dibayar untuk menyebarkan berita bohong melalui media sosial. Gleicher mengatakan, akun Facebook dan Instagram yang ditutup tersebut terkoneksi dengan kelompok Saracen.
"Akun-akun tersebut secara bekerja secara sembunyi-sembunyi dan terhubung dengan kelompok Saracen, sebuah sindikat online di Indonesia," kata Gleicher.
Unit Kejahatan Siber Polri sebelumnya menyatakan, Saracen memporsting materi yang melibatkan masalah agama dan etnis. Selain itu, kelompok tersebut juga menyebarkan berita palsu yang memfitnah pejabat pemerintah.
Penyidik kepolisian telah menemukan transfer uang hingga 5 ribu dolar AS ke kelompok Saracen. Adapun, para tersangka yang ditangkap tidak pernah mengkonfirmasi keberadaan kelompok tersebut. Sementara, pengacara mereka tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar.