Sabtu 02 Feb 2019 00:37 WIB

DTKJ Dorong Pemerintah Selesaikan Pembangunan Fase II MRT

Kemensesneg belum memberikan jawaban terkait hal tersebut.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Esthi Maharani
Seorang petugas keamanan berjalan di dalam kereta Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Seorang petugas keamanan berjalan di dalam kereta Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Rabu (30/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta, Iskandar Abubakar mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah pusat untuk segera menyelesaikan hambatan pembangunan fase II kereta Moda Raya Terpadu (MRT). Apalagi Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) belum memberikan jawaban terkait hal tersebut.

“Sebenarnya kita dari DTKJ mengharapkan bahwa itu harus sesegera mungkin diselesaikan permasalahan yang ada. Saya dengar yang jadi masalah itu kan adalah belum mendapatkan izin dari Menteri Sekretariat Negara,” ujar Iskandar kepada Republika, Jumat (1/2).

Dia menduga, Kemensetneg masih belum mau menyetujui pembangunan fase II karena rute perlintasan keretanya melintasi istana negara. Menurutnya, hal tersebut seharusnya tidak dipermasalahkan karena pembangunanya tidak persis di dekat istana.

“Kereta MRT kan tidak persis di bawah istana ya, tapi mungkin hanya di bawah jalan. Jadi ya masih agak jauh dari istana, sebab dari jalan itu masih ada masjid dan lain-lain. Jadi masih jauh dari istana sih,” jelas dia.

Selanjutnya, dia juga mendorong pemprov untuk mengarahkan rute ke arah Ancol. Sebab, dengan rute sampai dengan Ancol, maka penumpang yang akan terangkat akan lebih banyak.

“Kalau dia sampai ke Ancol, itu akan mengangkat penumpang pada hari Sabtu-Ahad. Jadi mungkin akan lebih bagus kalau akan sampai ke Ancol,” ungkap Iskandar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement