REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA-- Bawaslu Jawa Barat melakukan monitoring kesiapan perlengkapan logistik Pemilu 2019. Monitoring itu dilakukan  di Gudang KPU Kota Tasikmalaya yang berlokasi di Jalan Awipari, Kecamatan Cibereum pada Jumat (1/2).

Monitoring yang dipimpin komisioner divisi penyelesaian sengketa Bawaslu Jabar, Yulianto menemukan sejumlah logistik pemilu di gudang tersebut sedikit rusak. Sejumlah kerusakan ringan yang ditemukan bawaslu tersebut di antaranya untuk sementara 5 kotak suara yang berbahan kardus yang permukaan luarnya sobek, serta empat segel kotak suara yang tidak laik pakai.

"Sejauh ini ada 5 buah kotak dan 4 segel yang sedikit rusak. Untuk kotak suara yang sedikit rusak mungkin bisa digunakan selama aspek kerahasiaan dari isi kotak suara tidak terganggu. Sementara untuk segel sudah pasti tidak bisa digunakan," kata Yulianto.

Sedangkan dari sisi spesifikasi, kotak suara di Gudang KPU Kota Tasikmalaya sudah sesuai dan bisa digunakan. Namun Bawaslu menemukan plastik pembungkus kotak suara yang dinilai mereka rentan rusak.

"Segi pembungkus kotak suara yang sedikit rentan jika teman-teman KPPS tidak berhati-hati dalam proses membukus dan mengikatnya yang akan berakibat pembungkusnya dan kotak suara robek. Apalagi mengingat saat distribusi dan pemilihan nanti diprakirakan masih musim hujan," tuturnya.

Selebihnya dari hasil uji beberapa sample semisal tinta yang akan digunakan, bawaslu menyimpulkan kualitasnya baik dan segel juga dipastikan tidak bisa ditiru. Yulianto melanjutkan, dari dari hasil monitoring di Gudang KPU Kota Tasikmalaya, sebagian logistik belum seluruhnya diterima.

"Berdasarakan info yang kami terima dari aspek jumlah logistik terpenuhi, memang ada beberapa item yang masih belum diterima seperti surat suara, formulir-formulir, alat bantu bagi kebutuhan pemilih berkebutuhan khusus," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika