REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Aktor Amerika Jussie Smollett angkat bicara untuk pertama kalinya sejak dia menjadi korban serangan homofobia dan kejahatan rasial pada awal pekan ini. Smollet diketahui mendapatkan intimidasi berupa pemukulan oleh dua orang tidak dikenal setelah diteriaki kalimat rasisme pada hari Selasa lalu di Chicago.
"Kami akan segera berbicara dan saya akan membahas semua detail insiden mengerikan ini, tetapi saya perlu waktu untuk memproses," kata Smollet dalam sebuah pernyataan kepada Essence.
Menurut keterangan kepolisian, penyerangan yang dilakukan terhadap Smollet diawali penghinaan rasial dan homofobik serta penumpahan zat kimia terhadap aktor kelahiran 1982 itu. Salah satu penyerang juga melilitkan tali di leher Smollett. Serangan itu menyebabkan sang aktor harus dirawat di rumah sakit.
"Biarkan saya mulai dengan mengatakan bahwa saya baik-baik saja. Tubuhku kuat tetapi jiwaku lebih kuat. Lebih penting lagi aku ingin mengucapkan terima kasih. Pencurahan cinta dan dukungan dari desaku berarti lebih daripada yang bisa kulakukan dengan kata-kata," kata Smollet.
Polisi mengonfirmasi kepada The Hollywood Reporter bahwa Smollett melaporkan pelaku intimidasi melakukan penyerangan sembari meneriakkan komentar pro-Trump, termasuk mengucapkan "Ini adalah negara MAGA (Make America Great Again)!" Komentar-komentar itu tidak disebutkan dalam laporan awal, meskipun ditambahkan ke laporan tambahan setelah wawancara berikutnya dengan Smollett.
Smollet pun menginfirmasi lewat media sosialnya jika ia sedikit mengubah ceritanya terhadap polisi terkait detail insiden itu. "Saya bekerja dengan pihak berwenang dan telah 100 persen faktual dan konsisten di setiap tingkatan. Meskipun saya frustrasi dan keprihatinan mendalam dengan ketidakakuratan dan kesalahan penafsiran tertentu yang telah menyebar, saya masih percaya bahwa keadilan akan dilayani," katanya menambahkan.
Smollet juga mengatakan mendapat dukungan penuh dari keluarganya. Kekuarganya menganggap ini serangan pengecut dan tidak harus dipandang sebagai insiden yang terisolasi.
Keluarganya juga turut mengunggah pernyataan melalui media sosial dengan menyatakan Jussie adalah seorang pejuang yang cahayanya tidak dapat diredupkan. Keluarga ingin orang-orang memahami kejahatan rasial yang bisa terjadi pada saudara perempuan, saudara lelaki dan saudara kandung siapapun setiap hari di seluruh negara.
Tapi yang paling penting, selama masa trauma, kesedihan, rasa sakit, masih ada tanggung jawab untuk memimpin dengan cinta. Pernyataan Smollet itu diakhiri dengan tandatanganan dirinya beserta kalimat, "Dengan Cinta, hormat & hormat ... Jussie."